Hari ini kita belajar bagaimana Ayub mengalami pemulihan. Ayub, seorang yang saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dengan seijin Tuhan mengalami ujian yang berat yang membuatnya sangat menderita. Bagaimana tidak, dalam waktu yang bersamaan ia harus kehilangan anak-anak, seluruh harta kekayaan, mengalami penyakit yang parah sampai dihina oleh istrinya sendiri, dan ditinggal oleh sahabat-sahabatnya. p>
Namun pada akhirnya Ayub mengalami pemulihan yang luar biasa. Tuhan kembali memberikan keturunan, mengembalikan kekayaannya dua kali lipat dari sebelumnya. Namun, bagaimana cara Ayub dipulihkan, itu yang seharusnya kita pahami dan pelajari agar kita juga dapat mengalami pemulihan: p>
Pemulihan Ayub didahului ketika dia mendengar Firman Allah
Ayub mengakui bahwa Tuhan berkuasa menolong (Ayub 42:2)
Ayub mengakui kesalahannya (Ayub 42:3, 6)
Ayub mengalami Tuhan secara pribadi, bukan dari kata orang (ayat 42:5)
Dari kisah hidup Ayub, kita memetik sebuah pelajaran bahwa ketika kita diijinkan Tuhan untuk menghadapi masalah berat, jangan bersungut-sungut, tapi peganglah Firman Tuhan yang mengatakan bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita. Percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan keluar, sehingga kita dapat menanggungnya (1 Kor 10:13). Tuhan tidak akan membiarkan orang benar-Nya goyah. Tuhan memberkati.
Penulis:Pnt. David Budidharma - MDC Jakarta