Rasa buah yang pertama dan utama yang harus kita hasilkan adalah kasih. Di akhir zaman ini kedurhakaan akan bertambah banyak sehingga kasih kebanyakan orang menjadi dingin (Matius 24:12). Kasihnya tidak hilang, tapi menjadi dingin, artinya tidak bergairah, tanpa semangat, sehingga akhirnya enggan untuk ditunjukkan. Padahal, kasih bukanlah kasih bila tidak ditunjukkan. Love is a verb! Kasih adalah kata kerja!
Salah seorang tokoh dalam era Perjanjian Baru yaitu Paulus, memiliki pandangan yang sama terhadap Firman Tuhan. Roma 10:8 Paulus berkata: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu”. Kecintaannya kepada Firman Tuhan membuat Paulus menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan pelayanannya.
Sebagaimana sebuah “bahasa”, maka kasih adalah sebuah bahasa yang harus kita pelajari agar kita bisa menyampaikannya dengan baik. Menurut Dr. Gary Chapman, ada 5 Bahasa Kasih yaitu: Kata-kata yang Menguatkan, Memberi Hadiah, Tindakan-tindakan Melayani, Waktu yang Berkualitas dan Sentuhan fisik. Kita harus belajar bahasa kasih orang yang kita kasihi dan kita juga berkomunikasi dengan bahasa kasih yang dimengerti oleh orang yang kita kasihi tersebut.
Minggu ini kita akan belajar bahasa kasih yang pertama, Words of Affirmation (Kata-Kata yang Menguatkan). Kata-kata mempunyai kuasa yang sangat besar, bahkan menentukan hidup dan mati seseorang (Amsal 18:21). Alkitab menunjukkan beberapa contoh penggunaan kata-kata yang menguatkan untuk menyatakan kasih, seperti: < p>
llah menunjukkan kasih-Nya pada Yesus dengan berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Matius 3:17). Yesus memuji pernyataan Simon tentang siapa Yesus dan menguatkan Simon yang suka plin-plan dengan memanggilnya Petrus, yang artinya batu karang.
Ada banyak orang yang memiliki bahasa kasih ini. Mereka membutuhkan kata-kata pujian verbal, apresiasi saat melakukan hal yang benar, dan kata-kata dorongan untuk bisa bertumbuh. Marilah kita menjadi pemberi kata-kata yang menguatkan bagi mereka. Tuhan Yesus memberkati.
Penulis: Ir. Tommy Simanjuntak, MA.