Mereka berdua berkunjung ke daerah bencana yang sama dengan menggunakan pesawat milik pemerintah. Pesawat tersebut sayangnya hanya memiliki satu kamar tidur. Bill Clinton pun menawarkan kamar tidur tersebut untuk digunakan oleh George W. Bush yang sudah berusia 80 tahun. Keesokan paginya, George mendapati Bill sedang tidur di lantai pesawat.
Apa yang dilakukan oleh Bill Clinton menunjukkan dirinya tidak egois melainkan peduli dengan keadaan orang lain. Memang tidak mudah menemukan orang yang tidak egois apalagi dalam keadaan yang sulit. Namun Tuhan Yesus menunjukkan bahwa dirinya adalah pribadi yang tidak egois meskipun dalam keadaan yang menderita. Hal ini terlihat di dalam Yohanes 19:25-27.
Firman Tuhan mencatat bahwa pada saat itu Tuhan Yesus dalam keadaan tersalib dengan ditemani oleh ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria istri Klopas, Maria Magdalena dan Yohanes. Tidak ada murid-murid-Nya yang lain karena mereka semua ketakutan dan bersembunyi sejak Tuhan Yesus ditangkap. Sebelum disalibkan, Tuhan Yesus mengalami siksaan yang luar biasa. Tuhan Yesus dipermalukan dan diperlakukan sebagai penjahat kelas berat. Kepalanya diberikan mahkota duri dan pada akhirnya kaki dan tangan-Nya dipaku sehingga tubuh-Nya tergantung di kayu salib. Dengan kata lain, Tuhan Yesus mengalami penderitaan yang luar biasa pada saat itu. Dalam keadaan seperti ini, Tuhan Yesus tidak memperdulikan penderitaan-Nya tetapi lebih memperdulikan penderitaan ibu-Nya. Itulah sebabnya Dia meminta Yohanes untuk menjaga ibu-Nya. Kita dapat menyimpulkan bahwa belas kasihan Tuhan Yesus kepada orang yang menderita didasarkan pada kasih yang tidak egois. Dengan demikian kita dapat tetap percaya dan berharap kepada Tuhan ketika kita mengalami penderitaan.
Renungan dan Penerapan
Pokok-pokok Doa
Penulis :Jeffrey Kurniawan