Dan tentu saja saya tidak dapat menjawabnya, karena saya sendiri sedang berusaha menemukan kehendak spesifik Tuhan dalam hidup saya setiap hari. Lagi pula, saya rasa Tuhan tidak ingin setiap gembala menjadi “Orang Pintar” yang bisa memberitahukan rencana Tuhan untuk setiap orang. Untuk dapat mengenali rencana-Nya kita harus membangun hubungan pribadi dengan Dia sang pembuat rencana tersebut.
Kehendak moral Tuhan berbeda dengan kehendak spesifik/rencana Tuhan. Apabila ketidaktaatan terhadap kehendak moral Tuhan mengakibatkan dosa, maka ketidaktaatan terhadap rencana Tuhan membuat hidup tidak maksimal. Berbeda dengan kehendak moral Tuhan yang bisa kita temukan dalam Alkitab (telah dibahas di ibadah minggu lalu), Tuhan menghendaki agar setiap orang dapat menemukan kehendak spesifik atau rencana Tuhan atas hidupnya melalui hubungan pribadi dengan-Nya. Tuhan berkata, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau” (Mazmur 32:8-9).
Mari kita membangun hubungan dengan-Nya, agar kita dapat mengenali rencana-Nya. Dan sebagai tuntunan dalam menemukan rencana-Nya, kita harus menyadari bahwa rencana Tuhan pastilah: Pertama, tidak akan pernah bertentangan dengan Alkitab. Kedua, diungkapkan Tuhan secara bertahap seiring dengan ketaatan manusia terhadap tuntunan-Nya. Ketiga, dikenali melalui hikmat dan tuntunan Roh Kudus. Selamat menghidupi rencana-Nya.
Penulis : Ir. Tommy Simanjuntak, MA.