Dalam Matius 6:24 Tuhan Yesus berkata, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Kita menjadi hamba Tuhan saat seluruh keputusan dan kehidupan kita ditentukan oleh Tuhan, sebaliknya kita menjadi hamba uang saat seluruh keputusan dan kehidupan kita ditentukan ada tidaknya uang. Itu sebabnya ayat-ayat Alkitab mengenai keuangan adalah ayat-ayat yang paling banyak dicatat, bahkan melebih ayat-ayat tentang doa dan iman. Ada 2350 ayat yang berurusan dengan uang. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya Tuhan mengenai prinsip-prinsip keuangan. Mengapa?
Ada tiga alasan penting:
Cara kita menangani uang mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan. ”Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” (Lukas 16:11). Rasa memiliki adalah suatu persaingan dengan Tuhan. “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)
Kebanyakan masalah kehidupan berputar sekitar hal-hal penggunaan uang. ”Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. “(I Timotius 6:9-10). Hamba siapakah kita? Pastikan kita adalah hamba Tuhan, bukan hamba uang! Tuhan Yesus memberkati.
Penulis : Ir. Tommy Simanjuntak, MA.