Surat Pastoral

MDC Bandung: Lebih dari sekedar pandai

David Brooks, kolumnis terkenal The New York Times menuliskan sebuah artikel menarik yang mengatakan dengan pujian bahwa hikmat alkitabiah lebih hebat dari sekedar kepandaian. Dalam tulisannya ia memuji Martin Luther King Jr.

karena wawasan tentang sifat manusia yang dimilikinya begitu luas , mendalam serta akurat. Dan hal tersebut ia katakan diperolehnya dari membaca dan mempelajari Kitab Suci. Menurutnya King "memiliki pandangan yang lebih akurat dan mendalam tentang realitas politik dibandingkan sekutu-sekutu liberalnya karena ia mendapatkan hikmat mengenai sifat manusia dari kesetiaannya membaca dan melakukan apa kata Alkitab. Alkitab tidak hanya membuat para pemimpin yang merumuskan hak asasi manusia lebih kuat, tetapi juga ternyata mampu membuat mereka lebih cerdas dan berhikmat". Lebih lanjut Brooks berkata, "Hikmat alkitabiah lebih dalam dan lebih akurat daripada hikmat yang ditawarkan ilmu-ilmu sosial sekuler."

Memang benar, Kitab Suci merupakan sumber hikmat yang melebihi hikmat para filsuf yang paling bijaksana sekalipun. Sayangnya fakta ini tidak diakui dalam masyarakat saat ini yang lebih mengunggulkan kecanggihan teknologi. Teknologi adalah hasil dari ilham manusia sedangkan Kitab Suci adalah ilham Allah yang diajarkan kepada kita untuk dapat hidup berkemenangan di dunia ini maupun di dunia yang akan datang. Betul seperti yang dikatakan oleh Firman Tuhan : “ Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? “ 1 Korintus 1: 19-20 .

Bagaimana dengan diri kita ? Apakah kita sudah memanfaatkan sumber hikmat itu di dalam kehidupan kita? Apakah kita membaca dan merenungkan FirmanNya setiap hari ? Kita membutuhkan hikmat Kitab Suci untuk mengatasi masalah-masalah pribadi kita dan persoalan-persoalan pelik lainnya bahkan persoalan bangsa dan politik. Jika kita mempelajari dan mentaati Alkitab, kita akan dapat bersaksi dengan rendah hati bersama sang pemazmur, "Aku lebih berakal budi daripada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan" (Mazmur 119:99)

Renungan dan Penerapan


Pokok-pokok Doa

Penulis : Pdt. Petrus Nawawi

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC