“Kami minta agar umat lintas beragama di Sabu saling menjaga memelihara kerukunan dan bersama-sama menuntut keadilan. Mari kita jaga Pulau Sabu dan NTT sebagai rumah bersama," ujar Pdt. Merry Kolimon seperti dilansir beritasatu.com, Selasa (13/12).
Lebih lanjut Merry Kolimun mengatakan GMIT mengajak semua umat beragama untuk merawat toleransi dan kerukunan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast memastikan bahwa sampai hari ini pelaku penyerangan di SDN 1 Seba Barat, Pulau Sabu hanya satu orang, yakni I (32).
"Dari hasil yang kita dapat sementara, pelaku ini cuma satu. Kita tanya anak-anak yang jadi korban juga cuma dia saja," ungkap Jules Abraham.
Pelaku sebenarnya sudah berhasil ditangkap dan ditahan di Mapolsek Sabu Barat. Namun, beberapa saat kemudian tewas setelah terkena reruntuhan batu saat akan melarikan diri dari serangan massa yang terbakar amarah.
"Pelaku terkena batu saat hendak berusaha membobol dinding sel, sehingga dia tewas di tempat," jelas Kompol Sriyati, Wakil Kepala Kepolisian Resor Kupang.
Seperti diketahui, pria tidak dikenal tiba-tiba menyerang peserta didik SDN 1 Seba Barat pada Selasa (13/12) pukul 09:00 WITA. Akibat ulahnya, tujuh orang anak mengalami luka-luka.