Bali-NTB-NTT

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum (Yesaya 42:3).

Dalam Perenungan kita, Allah mengajarkan mengenai sifat Allah yaitu kesetiaan. Kesetiaan terhadap hukum (Firman yang telah diucapkanya). Janji yang Tuhan firmankan yaitu Bulu yang patah tidak akan diputuskan. dan nyala api yang mulai redup pun tidak akan dipadamkan.

Pergumulan hidup seakan-akan membuat diri kita menjadi seperti bulu yang akan terkulai dan seperti api yang akan padam, pada saat bulu itu patah atau api itu padam maka dua-duanya tidak akan lagi berguna, namun Allah sanggup mengubah bulu yang patah-api yang padam untuk tetap bermanfaat.

Kesetiaan Allah berjalan sesuai dengan kehendak dan perintahnya. Allah selalu memberikan kepada kita jalan keluar sesuai dengan waktuNya. Sebagai umatnya hanya satu yang perlu kita lakukan yaitu setia menunggu Allah menunjukan kehendakNya.

Renungan dan Penerapan

Share This Post:
aan

aan

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt

 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC