Tindakan penyelamatan ke 39 warga beragama Kristen ini, menurut Wakil Gubernur Lanao del Sur Mamintal Adiong Jr diprakarsai oleh pejabat lokal beragama Islam, Salma Jayne Tamano.
"Ini adalah kisah yang bagus tentang persatuan umat Muslim dan Kristen yang layak dibagikan ke seluruh dunia," demikian ungkap Adiong pada Minggu (28/5/2017).
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada warga muslim yang melakukan tindakan heroik dengan melindungi warga Kristen dari serangan kelompok militan. Menurut keterangan kepala kepolisian Lanao del Sur, Senior Superintenden Oscar Nantes ke 39 orang tersebut dalam keadaan kelaparan karena mereka belum makan selama 36 jam sejak serangan kelompok militan Maute menyerang kota Marawi. Namun sekarang mereka sudah dalam keadaan selamat, bersama dengan dua tetua desa Muslim yang diselamatkan juga karena menyembunyikan mereka di kediaman mereka.
Kecaman terhadap kelompok militan Maute dilontarkan oleh Gubernur Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) Mujiv Hataman. Ia memandang bahwa kelompok tersebut sudah kehilangan kendali, demikian juga kelompok-kelompok lain yang pro-ISIS. Ia meminta mereka menggunakan masa Ramadhan untuk menjadi waktu evaluasi diri.
"Saya harap mereka menyadari bahwa apa yang mereka yakini sebagai jihad adalah tidak benar karena mereka hanya akan menyakiti dan menghancurkan hidup mereka sendiri dan orang lain," demikian ungkapnya.
Sejak tahun 2015, Majelis Ulama ARMM sudah mengeluarkan fatwa bahwa terorisme tidak sama dengan jihad. "Sebab, Islam memerintahkan kita agar mengasihi semua makhluk hidup," demikian ungkap Majelis Ulama tersebut. Mereka menegaskan bahwa menyerang, merampok, menebarkan teror dan ketakutan dilarang dalam Islam.
Terorisme kini menjadi bahaya global, dan menjadi musuh bersama. Untuk itu mari lawan bersama dengan menyebarkan kasih dan toleransi antar umat beragama. Jangan lupa juga untuk berdoa bagi mereka yang menghadapi teror, doakan pemerintah dan pihak keamanan dimampukan untuk mengatasi setiap tantangan yang muncul.
Sumber : Kompas.com