Aksi ini juga digelar sebagai bentuk keprihatinan atas serangan udara yang terjadi pada Jumat (23/9) lalu. Mereka akan mengumpulkan tanda tangan dan sidik jari sebagai bentuk permohonan kepada para pemimpin dunia untuk mengakhiri konflik perang di Suriah.
“Di atas semuanya, mereka akan berdoa. Mereka akan berdoa untuk semua rekan-rekan mereka (anak-anak yang tewas dalam serangan). Dan kami percaya pada kenyataannya doa anak-anak lebih berkuasa dibanding doa-doa kita (orang dewasa),” ucap Uskup Agung Boutros Marayati, kepala gereja Katolik Armenia di Aleppo.
Seperti diketahui, serangan udara yang meluluhlantakkan sebuah rumah sakit dan perumahan di Aleppo ini menyebabkan puluhan anak luka-luka dan sebagian lainnya tewas terkubur reruntuhan.
Sementara Duta Besar Suriah untuk PBB mengatakan, pemerintah tidak akan tinggal diam sampai seluruh kota kembali direbut dari kekuasaan kelompok pemberontak.
Namun, Uskup Agung Marayati menegaskan pertumpahan darah akan terus berlangsung apabila pemerintah Suriah tidak memutuskan untuk mengakhiri perang.
Sumber : Christiantoday.com/ls