Johny yang menghadiri pertemuan GBKP dengan beberapa pihak terkait, seusai Ibadah Minggu Pagi, (2/10/2016) merekomendasikan agar pihak terkait yaitu GBKP dan aparat pemerintah untuk mengintensifkan pendekatan kepada warga masyarakat sekitar, komunikasi secara intensif kepada warga dan membentuk sebuah Tim bersama untuk penyelesaian masalah.
"Tiga rekomendasi itu harus dijalankan agar situasi dapat kondusif dan cepat selesai. Kepada pemerintah (Satpol PP), sementara ini setiap minggu, mereka GBKP harus tetap beribadah. Hanya beribadah saja. Jangan dianggap hal ini sebagai bentuk perlawanan. Tidak ada disini niat kita untuk berperang. Senjata saja kita tak punya," kata Johny.
Saat dimintai pendapatnya oleh Pendeta GBKP, Penrad Siagian mengenai apakah spanduk penolakan yang dipasang dipagar tembok depan gereja sudah bisa diturunkan, Johnny menjawab bahwa penurunan spanduk merupakan tugas pemerintah, dan menurutnya spanduk itu beberapa saat ini dibiarkan saja terpasang.
"Kalau situasi sedang Panas, kita dinginkan dulu. Penurunan spanduk domain pemerintah. Saya kira biarlah spanduk itu terpasang, agar dilihat publik bahwa pihak mana yang sebenarnya beriman atau tidak," tambah Johnny seraya berharap bahwa pekan depan sudah ada tempat untuk beribadah yang baru bagi GBKP.
Sementara itu Tantowi Amri, aktivis Serikat Jurnalis untuk Keberagaman, memberi pandangan bahwa spanduk penolakan tersebut sebaiknya segera diturunkan karena dapat dapat memprovokasi warga masyarakat luas yang tidak tahu permasalahan. “Seharusnya spanduk itu diturunkan karena bisa menjadi bentuk provokasi, memancing masyarakat lain yang tidak tahu apa-apa,” jelasnya.
Diakhir pertemuan, Pendeta Penrad Siagian menyatakan akan tetap melakukan ibadah minggu depan di gedung itu, dan pada sabtu, akan kembali mengumpulkan pihak-pihak terkait untuk bersama-sama membahas teknis pelaksanaan ibadah dan keamanan ditempat itu.
Sumber : Daniel Tanamal - Jawaban.com