Bali-NTB-NTT

Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. (Kisah Para Rasul 4:13)

Dari perenungan ini, sebenarnya kita bisa mengambil beberapa hal, pertama: kita adalah orang bisa yang dipanggil oleh Allah. Kedua: Panggilan Allah atas hidup berdasarkan anugerah, bukan kepada apa yang kita miliki. Ketiga: Panggilan Allah untuk menyatakan siapa Kristus.

Latar belakang bagian tersebut para murid harus mempertanggung jawabkan iman kepercayaan mereka terhadap apa yang dia alami, yaitu pencurahan Roh Kudus. Panggilan Allah inilah yang akhirnya membAwa mereka dalam sebuah persidangan. Dan ayat tersebut ditulis, untuk memberikan penjelasan mengenai siapakah murid Tuhan itu.

Panggilan Allah membawa kita dapa sebuah keadaan yang sulit, namun pada hal yang sama panggilan itu akan menyatakan siapa kita dan kemuliaan Allah akan dinyatakan.

Kalau dalam hari-hari ini banyak orang yang hidup dalam masa-masa yang menyulitkan, percayalah disaat yang sama akan nampak bagaimana hidup kita dalam diri ini dan kemuliaan Tuhan akan dinyatakan.

Renungan dan Penerapan


Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. (2 Timotius 2:22)

Surat ini adalah ditunjukan secara khusus oleh Paulus kepada Timotius. Timotius adalah seorang anak muda yang mendapatkan tugas tanggung jawab sebagai gembala jemaat di Efesus. Dalam pengembalaan, Rasul Paulus menekanan untuk tidak merasa dirinya rendah namun ada sebuah saran yang ditulis oleh Paulus yaitu untuk menjauhi nafsu anak muda, kejar keadilan dan berdamaian dengan seorang akan yang lain.

Yang menjadi pertanyaan kita adalah apakah nafsu dari anak muda itu ?

Terlepas dari penafsiran apa itu nafus anak muda namun kita bisa melihat penekanan negatif dari kata tersebut ? yaitu hal-hal yang bertentangan dengan firman Allah. Namun sebaliknya Paulus menekanankan untuk tidak hidup dalam nafsu dunia namun sebaliknya mengejar keadilan Tuhan dan hidup berdamai dengan setiap orang.

Dari perenungan ini, kita bisa juga melihat pula bagaimana hidup kita diantara lingkungan yang ada.Pergaulan ini akan menghasilkan bagaimana sikap kita di masa mendatang.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC