Bali-NTB-NTT

Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap kekuatanmu (Ulangan 6:5)

Apa yang anda lakukan bila anda sedang mengalami cinta kepada seseorang, anda bisa bernostalgia dengan masa lalu anda. Tetapi orang yang benar-benar mencintai seseorang pasti dia berkorban.

Apakah demikian bila kita mencintai Tuhan ? sudahkah kita memiliki sikap pengorbanan kepada Dia. Tanda bagaimana kita berkorban ditunjukan dengan sikap Mengasihi Tuhan dengan segenap hati-segenap kekuatan.

Segenap hati dan segenap kekuatan dengan kata lain, kita memberikan semua totalitas yang kita miliki untuk memikirkan dan bekerja hanya untuk Tuhan.

Renungan dan Penerapan


Yesus berkata kepada mereka : “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”. (Matius 4:19)

Panggilan Tuhan ini diberikan kepada Seorang yang bernama Matius. Matius pada saat panggilan itu terjadi sedang ada di zona kelimpahan. sedangkan siapakah Yesus pada Yesus memanggil Matius adalah seseorang yang belum terkenal, belum banyak melakukan mujijat.

Bila anda berada pada posisi Matius bersediakah anda menerima panggilan Yesus tersebut ? Tentu tidak. Namun tidaklah demikian dengan Matius. Dia meninggalkan zona nyaman dan pergi untuk mengikut Yesus.

Mengapa hal ini bisa terjadi ? Karena Allah telah menggerakan hati dari Matius. Sesuatu yang spektakuler dalam kehidupan kita selalu dimulai dengan sebuah respon kesediaan kita menerima panggilan Allah.

Panggilan Allah tidak selalu berbicara soal penyerahan waktu kita untuk menjadi seorang pelayanan Tuhan namun juga panggilan untuk menerima setiap apa yang Allah ingin kerjakan melalui kita.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC