JABOTABEK

Dibawa ke Gereja dan Didoakan, Cara Unik Polsek Langowan Bikin Pelaku Kejahatan Bertobat

Kalau biasanya pelaku kejahatan atau kriminal yang ditangkap pihak kepolisian langsung dijebloskan ke sel tahanan, maka polsek Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) justru malah membawa pelaku kejahatan ke gereja dan mendoakan mereka.

Inilah yang dilakukan kepada dua orang pria asal desa Wolaang, yang berinisial DT dan HM yang tertangkap membuat keributan saat operasi cipta kondisi. Setelah diamankan, keduanya langsung dibawa ke Gereja Gerekan Pantekosta Wolaang, yang merupakan tempat mereka beribadah setiap minggunya.

Sesampai di gereja mereka diminta untuk mengikuti acara ibadah bersama jemaat gereja, didampingi oleh pemerintah desa dan orang tua. Kemudian mereka pun didoakan oleh hamba Tuhan dan pendeta gereja tersebut.

Sebagaimana disampaikan oleh pihak kepolisian, cara unik yang mereka gunakan ini sengaja dilakukan supaya pelaku kejahatan bisa merenungi perbuatannya dan mendapat hikmat dari Tuhan. Cara ini juga tidak cuma diberlakukan kepada pelaku yang beragama Kristen saja, tapi semua pelanggar hukum nantinya akan dibawa ke rumah ibadah masing-masing dan akan didoakan oleh pemimpin agama tertentu.

“Pelaku pelanggaran hukum yang sekarang dan nanti akan kami bawa ke tempat ibadah sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing untuk ibadah dan berdoa atau didoakan,” ucap Iptu Mardy Tumanduk, Kapolsek Langowan, seperti dilansir Tribunnews.com, Minggu (16/7).

Iptu Mardy berharap dengan cara hukuman moral semacam ini para pelaku kejahatan bisa berubah. Sehingga tidak lagi ada yang kerap kali masuk keluar penjara karena pelaku tidak mengalami perubahan dalam dirinya.

Sementara pihak gereja yang diwakili pendeta GGP Wolaang Nico Koyongian menyampaikan dukungannya terkait pemberlakuan hukuman moral ini. Dia menjelaskan bahwa pembinaan moral memang jauh lebih baik daripada hanya menjatuhkan pelaku kejahatan hukuman fisik atau kurungan penjara.

“Belum pernah ada giat seperti ini dilakukan oleh aparat dalam mengubah karakter anak muda yang sering mabuk dan mengganggu Kamtibnas, dan saya salut akan tindakan dari Polsek Langowan,” ucap pendeta Nico.

Dia berharap hukuman moral semacam ini akan terus berjalan untuk membangun kembali karakter yang baik bagi generasi muda. Karena itu dirinya mengingatkan supaya upaya pihak polsek Langowan juga tetap didukung dalam doa demi hasil yang maksimal.

Gimana menurut kamu? Cara ini unik juga bukan? Pada umumnya di sejumlah rutan atau lapas memang sudah menerapkan pembinaan rohani bagi para tahanan kejahatan atau pelanggar hukum. Hal ini memang terbilang berhasil. Tapi hukuman moral yang dilakukan Polsek Langowan ini bisa juga diterapkan bukan?

Sumber : Tribunnews.com

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC