"Sebelum pertandingan, saya membuka Alkitab di kamar saya dan membaca beberapa ayat. Itu memberi saya pengaruh positif," katanya kepada Sport Graphic Number tiga tahun lalu.
Publik mengenal pria bermata tajam ini sebagai pelatih tersukses tim sepak bola. Bagaikan raja Midas dalam mitologi Yunani, apa pun yang ia sentuh jadi emas, Mou—panggilan José Mário dos Santos Mourinho Félix—“menyentuh” klub sepak bola dan menjadikannya berprestasi puncak: Porto, Chelsea, Intermilan, dan Real Madrid. Kemampuannya untuk membawa dua klub berbeda (Porto dan Intermilan) menjuarai liga Champion UEFA, hanya mampu ditandingi Ernst Happel dan Ottmar Hitzfeld. Tidak ada yang menyangkal kemampuan ajaibnya. Sejak 27 Mei 2016 ia akan menjajal “kesaktiannya” di Old Trafford. Ia akan melatih salah satu klub terkaya di dunia Manchester United.
Pria Religius
Seperti kebanyakan orang Portugis, Mourinho adalah seorang Katolik yang taat. Ia mempersembahkan kesuksesannya di sepak bola kepada Tuhan dan imannya.
“Saya banyak berdoa. Saya Katolik, saya percaya pada Allah. Saya berusaha menjadi orang yang baik sehingga Dia menolong saya saat membutuhkan,” katanya awal April tahun lalu. Setelah mengakui ia rajin membaca Alkitab tiga tahun lalu.
Mourinho sering subjek kontroversi dan perhatian media. Ia pernah dilaporkan bahwa setelah jadi manager Real Madrid, ia minta nasihat dan berkat dari beberapa penyihir Kenya. Namun disangkal oleh wakilnya.
José Mourinho adalah Katolik taat dan dia percaya pada Tuhan. Dalam hal yang menyangkut kehidupan profesionalnya, ia percaya pada kerja keras dan tidak pada keajaiban penyihir tua.
Walau begitu, pria yang mampu bercakap dalam bahasa Portugis, Spanyol, Italia, Prancis, Inggris dan Catalan, ini dikenal juga suka membuat komentar pedas di media massa. Wasit Andres Frisk, pelatih klub Arsenal Arsene Wenger, beberapa yang sempat perang komentar di media dengannya. Penulis biografi tentangnya, wartawan olahraga Patrick Barclay, memperkirakan komentar pedas dan perilaku kontroversial Mou sering merupakan taktik untuk mengambil tekanan publik terhadap pemain asuhannya dan mengarahkan ke dirinya. Dan, hasil yang seakan-akan merupakan konspirasi wasit melawan klubnya membantu menciptakan semangat underdog di ruang ganti pemain. Kenyataannya entahlah.
Ayah Rumahan
Yang menarik, ternyata Mourinho adalah pria rumahan alias tidak suka pergi ke pesta. Bahkan, konon jika liburan ia cenderung lebih suka diam di rumah seharian. Suatu kali, karena desakan putranya, Jose Mourinho Jr., mereka akhirnya ke Plaza Cibeles, salah satu landmark kota Madrid untuk merayakan kemenangan Madrid dalam Copa del Rey. Mourinho menikahi kekasih masa remajanya, Matilde Faria. Mereka dikaruniai satu anak perempuan bernama sama dengan ibunya, Matilde dan adiknya Jose. Karena cintanya kepada keluarga, Mourinho pernah menerima nominasi sebagai ayah hebat dari media massa Portugal. Memang seperti katanya, “... yang paling penting bagi saya adalah keluarga dan jadi ayah yang baik.” (Hollow Verse/DailyMail/Telegraph/Guardian)