"Materialisme dan sekularisme telah menyusup masuk dalam gereja-gereja kami. Selain itu, skandal yang melibatkan para pemimpin gereja juga telah mempengaruhi integritas gereja. Gereja telah gagal menjadi garam dan terang dan hati umat menjadi menjauh dari Tuhan. Saya percaya doa adalah kunci yang akan menyelasikan masalah kami," demikian pernyataan Rev.Dong Park kepada CBN News.
Untuk itulah Korea Selatan mengadakan acara doa dan mengundang delegasi dari berbagai negara untuk berdoa untuk gereja dan generasi muda di Korea. Acara doa ini bernama Korea Uprising.
Uprising sendiri merupakan sebuah kegerakan doa global untuk mengatasi krisis yang dihadapi gereja di berbagai bangsa. Pendiri gerakan doa ini adalah Pastor Jerome Ocompo, pendiri Jesus Revolution.
"Itulah sebabnya mereka (generasi muda - red) tidak pergi ke gereja. Mereka lebih terinspirasi oleh musik, olahraga, teralihkan oleh tekhnologi, dengan cell phone mereka. Ini adalah senjata pengalihan yang besar," demikian peringatan yang diberikan oleh Pastor Jerome Ocampo kepada gereja-gereja.
Dalam acara Uprising Korea ini hadir delegasi dari 37 negara yang berdoa dan berpuasa bagi pemulihan generasi anak-anak dan anak muda Korea. Selain itu mereka juga memanjatkan doa untuk penyatuan kembali Korea Selatan dan Korea Utara di perbatasan. Mereka berdoa agar Tuhan memperlengkapi generasi muda seperti Tuhan mengurapi Daud untuk mengalahkan Goliat.