Hasil yang dikeluarkan pada 2 September lalu tersebut menjelaskan orang-orang yang masih muda belia itu secara aktif mencari cara membuat perbedaan dalam masyarakat dengan mengasihi dan melayani orang lain.
Adapun responden penelitian terbaru Barna adalah para orang tua dari para remaja yang aktif dalam kegiatan sosial di gereja, dan para gembala muda dan senior dari gereja-gereja protestan.
Sebanyak 68 persen dari remaja tesebut menjadi relawan di program pelayanan kaum muda gereja-gereja nasional. 17 persen diantaranya melakukan seminggu sekali, sementara 25 persen melakukan sedikit satu kali sebulan dan 26 persen lainnya melakukan sekali selama beberapa bulan. Hanya 32 persen remaja yang jarang terlibat di dalam kegiatan sejenis.
“Gereja dan komunitas anak-anak muda pada khususnya memiliki kesempatan unik untuk berdiri sebagai contoh kasih yang otentik lewat pelayanan menjadi tangan dan kaki Yesus kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Brooke Hempell, Wakil Presiden Barna Group.
Hempell lebih jauh menjelaskan bahwa para orang tua dan gembala muda gereja mengetahui pentingnya kegiatan sosial bagi para remaja. “Dan mereka menemukan banyak tempat pelayanan dan perjalanan misi yang lebih menarik bagi kaum muda dari pada (tempat pelayanan yang) bersaing untuk menjadi “tempat nongkrong paling keren di Jumat malam.”
Sumber : christiandaily.com / budhianto marpaung