Padahal, banyak dari mereka yang menunggu sampai bertahun-tahun di Jerman agar pemerintah mendengarkan kasus mereka. Namun, yang terjadi para pengungsi tersebut justru mendapatkan pemberitahuan deportasi.
Dalam surat terakhir kepada teman dan pendukung, Martens mengatakan anggota jemaat dan calon anggota yang akan dibaptis yang adalah pengungsi dari Iran dan Afganishtan tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan apa yang penting bagi mereka di saat pengadilan.
Selain mempersoalkan suaka yang ditolak, Martens mengaku prihatin dengan pelecehan terus-menerus yang dialami pengungsi Kristen asal Iran dan Afghanistan yang tinggal di tempat penampungan pengungsi. "banyak dari mereka menderita karena serangan kekerasan," ujar Martens.
Trinity Lutheran dikenal sebagai gereja yang melayani para pengungsi Iran dan Afghanistan. Pada website resmi, dituliskan bahwa Trinity Lutheran merupakan gereja aliran Luther yang jemaatnya paling berkembang pesat di Jerman. Sumber : cbn.com