JABOTABEK

Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikanNya dengan dia (Amsal 16:7)

Tidak semua orang menyukai kita, ada beberapa orang yang tidak menyenangkan dari apa yang kita lakukan. Tidakan sewajarnya yang biasa kita lakukan adalah membuat sesuatu agar orang yang "musuh" kita berdamai dengan kita. Tindakan wajar yang kita lakukan tersebut sangat wajar dan boleh kita lakukan.

Bagian yang kita baca ini mengajarkan cara lain untuk membawa orang lain kepada kita, yaitu menyenangkan hati Allah agar Allah berkenan kepada kita. Perkenanan hati Allah adalah bagian utama yang harus kita cari terlebih dahulu sebelum kita mencoba menyenangkan orang lain.

Mengapa kita harus menyenangkan hati Allah terlebih dahulu, sebab sasaran kita kepada orang lain bukan untuk menyenangkan diri kita namun semata-maka kita melakukan tindakan baik oleh sebab Allah mengasihi kita.

Renungan dan Penerapan


Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya (Galatia 6:15)

Paulus mencoba memberikan sebuah makna untuk makna pertobatan. Paulus dengan tegas mengatakan bahwa untuk sebuah pertobatan tidak dilalui dengan sebuah tanda lahiriah. Tanda lahirilah yang di tuliskan oleh Paulus adalah dengan tanda sunat.

Sunat adalah tanda bahwa dirinya sudah melakukan pertobatan, Namun Paulus mengingatkan bahwa hanya dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi yang disebut dengan pertobatan.

Baptis adalah tanda bahwa kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Namun baptisan tidak menyelamatkan seseorang tanpa mengenal pribadi Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC