Saat memberi materi di konferensi tentang peran generasi muda dalam pencegahan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) 2016, di Durban, Afrika Selatan, hari Kamis (21/7), dia menekankan saat ini tidak hanya gereja, namun semua pemuka agama diajak untuk bersikap terbuka.
Menurut Makgoba saat ini pemuka agama bukan pihak yang tahu segalanya. “Saatnya generasi muda yang lebih tahu banyak, mereka membuka mainframe kami,” kata Makgoba.
Dia meminta orang-orang muda untuk terus berbicara tentang tantangan yang berkaitan dengan HIV-AIDS di tengah-tengah masyarakat, dan setiap komunitas dapat melakukan diskusi dalam kelompok yang lebih kecil tentang pencegahan HIV-AIDS.
Sementara itu Direktur Biro AIDS Kristen Afrika Selatan, Lyn van Rooyen, mengatakan dia membuka masukan tentang pencegahan AIDS lewat akun media sosial.
Selain masukan, dia berharap akan lebih banyak kesaksian dalam bentuk tulisan tentang HIV-AIDS dari generasi muda.
Ia mengatakan AIDS bukan penyakit yang ada dalam kehidupan individu, melainkan dia adalah penyakit yang lebih terlibat dalam masyarakat.
“Mereka yang memiliki kekuatan harus menggunakannya untuk mengangkat apa yang tidak terlihat. Jangan tertipu. HIV belum berakhir,” Rooyen menambahkan.
Pemuka agama bukan satu-satunya pihak yang hadir dalam peringatan AIDS 2016 namun juga beberapa publik figur yang dikenal masyarakat memeriahkan acara yang berlangsung 18-22 Juli tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, aktris asal Afrika Selatan, Charlize Theron, menjelaskan bahwa masalah HIV-AIDS di seluruh dunia adalah yang tidak sekadar masalah nyawa, namun juga kepercayaan diri dan psikologis.