"Semangat Hari Kemerdekaan seperti menambah energi kami, tapi untungnya kami masih bisa mengendalikan emosi sehingga tidak terburu-buru dan akhirnya dapat memenangi pertandingan tadi," kata Liliyana usai mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia 21-14, 21-12 pada pertandingan final bulu tangkis ganda campuran di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8) siang waktu setempat.
Menurut Liliyana, meskipun skor kemenangannya cukup telak, namun pertandingan tersebut cukup berat dan ia sempat merasa tegang karena eforia untuk memberikan yang terbaik di Hari Kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, tambahnya, ia sadar bahwa medali emas di ganda campuran sangat diharapkan Indonesia karena bakal sebagai medali emas pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade 2016, serta untuk menghapus kegagalan bulu tangkis pada Olimpade 2012.
"Pertandingan final tidak ada yang mudah, bahkan awalnya meskipun saya sudah pengalaman ikut Olimpiade tapi sempat tegang juga, tapi saya mencoba tetap fokus," kata Liliyana yang sudah tiga kali ikut Olimpiade tersebut.
Sementara itu, Tontowi mengatakan bahwa sejak awal target mereka adalah meraih medali emas Olimpiade. Apalagi pertandingan finalnya tepat tanggal 17 Agustus sehingga makin membuatnya ingin mempersembahkan yang terbaik bagi Indonesia.
"Saya bersyukur kepada Allah SWT. Inilah kado terindah bagi kami, dan untuk seluruh masyarakat Indonesia di Hari Kemerdekaan ini, terima kasih atas segala dukungannya," kata Tontowi.
Ia juga mengatakan dukungan semangat dari masyarakat Indonesia yang datang ke arena bulu tangkis Riocentro itu memacu penampilannya dalam meraih poin demi poin.