Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan kamu seorang demi seorang, dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaanNya (1 Tesalonika 2: 11,12)
Allah dan umatnya-gereja dan dombanya, bapa dan anaknya melambangkan sebuah hubungan yang dekat secara emosi dan hubungan secara relasi, demikian gambaran yang ingin dijelaskan oleh Paulus dalam tulisanya untuk jemaat di Tesalonika.
Hubungan yang sehat dan benar selalu memiliki tujuan bukan untuk satu pihak saja namun saling menguntungkan. Bukan saja menguntungkan namun juga membawa kita kepada sebuah pengenalan yang semakin dalam kepada Tuhan.
Dari perenungan kita, sangat jelas bahwa tujuan Allah-gereja bisa diibaratkan dengan seorang Bapa sedangkan umat dan jemaat bisa diumpamakan dengan anak. Dan sangat jelas pula bawa tujuan dari hubungan adalah menjadikan diri untuk menjalankan kehendakan Tuhan pada kemuliaanya. Ada dua cara yang dilakukan oleh Allah dan gerejanya yaitu dengan menasehati dan menguatkan kita.
Menguatkan dan menasehati adalah dua cara yang dilakukan oleh Allah dan Gerejanya.