Kalimantan

Temukan Prasasti Kuno Yerusalem, Arkeolog Sebut Ini Penemuan ‘Mujizat’ untuk Yerusalem

Baru-baru ini arkeolog Israel menemukan prasasti kuno Yerusalem yang diperkirakan sudah berusia 1500 tahun. Uniknya, prasasti ini diyakini adalah bukti dari pelayanan Kristen selama 550 tahun sejak kehadiran Yesus.

Arkeolog mengatakan bahwa prasasti itu ditemukan terpapar di lantai mosaik dekat Gerbang Damaskus. Di satu ruangan yang diyakini sebagai asrama bagi para peziarah Kristen.

David Gellman, pemimpin tim arkeolog ini mengatakan bahwa penemuan itu seperti sebuah ‘mujizat’ saja. Karena secara kondisi, harusnya semua prasasti sudah hancur tertimpa reruntuhan bangunan bekas Konstantin itu selama beberapa abad belakangan.

“Kami padahal sudah sempat mau menutup penggalian itu, waktu tiba-tiba, sebuah penampakan prasasti muncul di sana. Hebatnya, prasati itu belum rusak. Setiap arkeolog bermimpi menemukan prasasti saat mereka melakukan penggalian, terutama prasasti yang masih dalam kondisi utuh,” ucap Gellman.

Dalam sejarahnya, gerbang Damaskus ini adalah pintu masuk ke Yerusalem dari arah utara. “Nggak mengherankan kalau daerah ini kaya akan sisa-sisa arkeologi. Di periode Bizantium, dengan kemunculan agama Kristen, gereja, biara dan hostel bagi pengikut Yesus di sekitar utara gerbang, daerah ini jadi salah satu daerah yang paling penting dan aktif di kota itu,” lanjutnya.

Dr Leah Di Segni, dari Universitas Ibrani Yerusalem menyampaikan bahwa tempat prasasti itu awalnya dibangun oleh seorang imam Konstantin dan dinamai oleh kaisar Flavius Justinianus yang merupakan seorang penguasa yang paling berkarisma dan sukses di era Bizantium. Pada zamannya, bangunan ini dipakai sebagai asrama bagi peziarah.

Di bawah kepemimpinan Kaisar Flavius Justinianus ini, kekaisaran Romawi tumbuh menjadi kuat dan banyak orang yang berpindah ke agama Kristen. Pada tahun 543 Masehi dia lalu mendirikan sebuah gereja megah di Yerusalem, yang dipersembahkan secara khusus untuk Bunda Maria, ibu Tuhan Yesus. Gereja itu dinamai Gereja Nea dan jadi gereja terbesar di kekaisaran Yerusalem. Kepala biara gereja ada ditangan konstantinus sendiri.

Penggalian pertama reruntuhan ini dilakukan mulai dari sekitaran Kota Tua Yerusalem pada tahun 1970. Para arkeolog dan ilmuwan pun mulai tertarik ikut menggali. Penggalian panjang ini jadi bagian dari penggalian kuartal Yahudi yang dilakukan setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Penemuan prasasti ini pun memberikan harapan baru atas pekerjaan panjang para arkeolog. Karena prasasti kuno itu diyakini berkaitan erat dengan prasasti yang mereka temukan sebelumnya di kubah Gereja Nea. Dari segi bentuk dan ciri-cirinya prasasti yang kini dipamerkan di museum Israel itu hampir semuanya sama.

“Prasasti baru ini membantu kami memahami proyek bangunan Justinian di Yerusalem, terutama Gereja Nea. Kombinasi langka dari temuan arkeologi dan sumber sejarah adalah sesuatu yang luar biasa dan hal ini bahkan menggali ulang masa lalu Yerusalem,” terang Di Segni.

Sumber : Christiantoday.com/Jawaban.com

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC