Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, Amsal 3:21-23
Hikmad Salomo dalam amsal, mengajarkan agar pertimbangan dan kebijaksaan tidak menjauh dari pandangan kita. Salomo seakan-akan memberi gambaran bahwa jalan kehidupan seseorang dialegorikan dengan mata.
Dalam pengambilan keputusan tersebut, janganlah kita melepaskan pertimbangan dan kebijaksanaan. Dalam kitab amsal, bijak selalu dikaitkan dengan pengetahuan yang berasal dari Allah. Dengan kata lain, seorang yang ingin mengambil keputusan hidup haruslah memiliki banyak pertimbangan dan berasal dari sebuah pergumulan bersama dengan Tuhan.
Lawan kata tindakan dari kebijaksanaan dan pertimbangan adalah terburu-buru. Sikap terburu-buru bukan hanya cepatnya pengambilan keputusan namun tidak adanya tindakan yang mengutamakan Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan.