Kalimantan

Dewan Kota San Diego Izinkan Penginjil Morris Cerullo Bangun Replika Tembok Ratapan

Penginjil internasional Morris Cerullo mendapat persetujuan Dewan Kota San Diego, Amerika Serikat, pada Selasa (17/10) lalu untuk membangun sebuah resor dan pusat konferensi senilai $ 131 juta.

Sebagaimana dikutip dari situs resmi lembaga pelayanannya, Cerullo mengungkapkan bahwa Proyek Legacy International telah didukung oleh dewan tersebut setelah laporan dampak dan izin pengembangan proyek disetujui dalam pemungutan suara yang berakhir dengan posisi 7-2.

Proyek ini akan dibangun di atas lokasi seluas 18 hektar dari Mission Valley Resort, dan dilaporkan akan mencakup hotel dan restoran baru dengan 127 kamar. Ini juga akan menjadi tempat dari berdirinya replika Tembok Ratapan Yerusalem, dan akan menayangkan film-film alkitabiah di sebuah teater berkubah.

"Ini adalah pemungutan suara yang indah dan luar biasa untuk membuat kita bersukacita bahwa San Diego akhirnya dapat menyapa orang-orang dengan keinginan mereka yang membuat San Diego menjadi kota yang lebih baik," kata Teresa Cerullo, istri sang televangelis.

San Diego Union-Tribune melaporkan bahwa anggota komunitas LGBT secara tegas langsung menentang rencana pembangunan tersebut. Adapun ketidaksetujuan mereka lebih didasarkan pada potensi peningkatan lalu lintas dari yang ada saat ini.

Menanggapi hal itu, pihak Morris Cerullo World Evangelism menyatakan akan tetap mematuhi aturan yang ada dan memastikan bahwa para pengunjung Legacy Center tidak akan melebihi batas yang diizinkan.

Anggota dewan Scott Sherman, yang distriknya termasuk ke dalam Mission Valley, menyatakan bahwa yang menjadi pertimbangannya dan rekan-rekan di Dewan Kota dalam memberikan izin pada proyek ini adalah aturan yang berlaku.

"Yang penting adalah apakah memenuhi pedoman yang ditetapkan oleh kota," jelas Sherman.

"Kami memiliki hak kepemilikan dan sangat penting kami tidak menghapuskan hak kepemilikan tersebut, terutama jika menyangkut masalah organisasi keagamaan."

Manajer Proyek Jim Penner mengatakan bahwa kekhawatiran sebagian masyarakat akan hilang begitu Legacy Center dibuka pada 2019.

"Semua orang sampai pada suatu titik dalam kehidupan di mana mereka dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, tetapi begitu mereka datang dan berjalan melalui center setelah selesai, mereka akan melihatnya sebagai tempat penyambutan, dan kekhawatiran apapun yang mereka hadapi akan menguap dengan segera," kata Penner.

"Kami sekarang memiliki kesempatan untuk bisa membuktikannya kepada mereka namun sebelum dibangun, sulit untuk memberi mereka pengalaman itu."

Sumber : christianpost.com

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC