Kalimantan

Anak Sering Luput dalam Penanganan HIV

Deputi Direktur Eksekutif dari Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa yang menangani Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) UNAIDS, Luiz Loures menjelaskan anak-anak di berbagai negara sering luput dari perhatian pemerintah dalam penanganan AIDS..

Sebagai pemateri pada prakonferensi lintas iman tentang AIDS (21st Pre Conference International AIDS Conference) di Durban, Afrika Selatan, hari Minggu (17/7), Loures mengemukakan di berbagai negara sering kali obat bagi anak-anak dari orangtua penderita AIDS membutuhkan pengobatan khusus.

Dia mengemukakan PBB menargetkan pada 2020, anak-anak terbebas dari AIDS. “Anak-anak harus diselamatkan terlebih dulu, walau penanganan bagi mereka mungkin akan sulit apalagi di daerah konflik atau perang,” kata Loures.

Loures mengemukakan penanganan anak-anak yang berasal dari orangtua pengidap AIDS dan bukan pengidap AIDS, harus tetap diperhatikan setiap negara, yakni dengan menggalang kerja sama dengan berbagai organisasi lintas iman.

Dalam kesempatan yang sama Anil Soni, wakil direktur dari Mylan – perusahaan yang memproduksi obat Antiretrovirals (ARV) – menjelaskan anak-anak membutuhkan obat khusus bukan ARV. “Saya mendengar beberapa waktu lalu bahwa di Tiongkok, ARV yang ditujukan untuk orang dewasa juga dikonsumsi anak-anak dan itu tidak cocok,” kata Soni.

Dalam kesempatan yang sama, duta besar pencegahan AIDS dari Amerika Serikat (AS), Deborax Birx mengemukakan organisasi lintas iman saat ini dipanggil untuk melakukan sosialisasi pencegahan AIDS bagi anak usia dini.

“Anak perempuan di berbagai negara di dunia saat ini sulit mendapat sosialisasi ini, karena dalam beberapa struktur masyarakat tertentu anak perempuan dilarang mengenyam pendidikan,” kata Birx. (oikoumene.org).

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC