Pengusaha bernama Wenqing Sun ini berharap banyak orang akan berkunjung menikmati replika bahtera nuh ini sebagai objek wisata yang sekaligus digunakan sebagai media penginjilan ke seluruh dunia.
Adapun besar Bahtera Nuh ini seukuran dengan taman Alkitab yang ada di kota Shenyang di Tiongkok bagian utara. Tujuan mulai Sun, yang sebelumnya adalah non-kristen ini untuk mengabarkan injil merupakan langkah iman sejak dirinya berpindah keyakinan. “Dia sebenarnya pindah dari Budha ke Kristen dan ini (membangun Bahtera Nuh) hanya bagian dari menyebarkan firman Tuhan ke seluruh dunia. Ini adalah bagian warisan yang dia ingin tinggalkan,” ucap Marc L’Hoir, pengelola kawasan kota Sunset Cemetery.
Bahtera ini berukuran 136 x 23 x 13 meter ini rencananya akan selesai dalam empat tahun pengerjaan. Dalam sebuah pernyataan, Sun menyampaikan harapannya bahwa replika Bahtera Nuh ini akan menjadi daya tarik wisata yang nyata di Moose Jaw.
“Anda tahu berapa banyak orang pergi ke kota Vatikan? Berapa banyak orang pergi ke Yerusalem mengunjungi Tembok Ratapan? Jadi hanya sekali kata keluar dan kami akan mulai memasarkannya, saya pikir itu akan menjadi daya tarik wisata yang nyata bagi Moose Jaw,” ucap Sun, seperti dikutip dari CBS News.
Kawasan wisata rohani ini akan menjadi tempat dimana para pengunjung bisa berjalan-jalan dan mengenang kembali kisah perjalanan iman nabi Nuh. Hal ini serupa dengan replika Bahtera Nuh yang baru-baru ini dibangun oleh Pemimpi Museum Kreatif Kentucky, Ken Ham. Bahtera yang diberi nama ‘The Ark Encounter’ ini dibangun seukuran dengan bahtera Nuh dalam Kejadian 6: 15. Ukurannya berkisar 500 kaki panjang, 85 kaki lebar dan 50 kaki tinggi.
Di dalam bahtera diisi dengan animatronik tentang kisah Nuh dan keluarganya. Di sana juga akan ditemukan beragam hewan dan keadaan banjir yang telah menghancurkan dunia ribuan tahun lalu.
“Budaya kita perlu mengadopsi perjalanan penemuan dan menemukan bahwa firman Tuhan yang berkaitan dengan sejarah alam semesta dan seluruh kehidupan adalah kebenaran. Firman Tuhan yang berisi tentang dosa manusia di bangsa-bangsa dan kebutuhan akan keselamatan di dalam Kristus adalah benar,” ucap Ham pada suatu kesempatan yang lalu.
Dengan semakin banyaknya orang percaya yang digerakkan Tuhan untuk memberitakan injil, kita percaya semakin banyak orang yang mengaku bahwa Tuhan yang kita percaya adalah pribadi yang hidup dan berdaulat atas seluruh alam semesta.
Sumber : Gospelherald.com/ls