Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Lukas 14:27
Kekristenan disimbolkan dengan salib. Dalam salam itu terdapat kelemahan dan kekuatan. Kelemahan oleh sebab dosa manusia, dan kekuatan karena besarnya kasih Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Itulah makna dari salib Kristus.
Kita, sebagai pengikut Kristus, memikul salib bukan karena kita menyelamatkan diri kita dari dosa, tapi kita memikul salib karena kita mengakui dan menyadari kelemahan dosa kita.
Dari ayat tersebut, terdapat kebenaran yaitu setiap manusia memiliki salib yang harus dipikul. Tak perduli siapa kita dengan profesi dan latar belakang, mereka memiliki kelemahan. Dan dalam kelemahan itulah yang harus kita pikul selama kita masih hidup. Kelemahan akan dapat menghambat kita untuk bertumbuh, tapi bersyukur kepada Allah, sebab kasihNya menyatakan untuk menolong - membebaskan dan mengangkat kelemahan dalam hidup ini.