Sulawesi, Ambon, Papua

Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera (1 Kor 14: 33)

Dari perenungan kita saat ini, muncul dua kata pertentangan yaitu kekacauan dan damai sejahtera. Kekacauan dan damai sejahtera bisa diibaratkan seperti air dan api. Mereka tidak bisa bersatu.

Bila kita ada disebuah komunitas, dan terjadi dua tindakan kekacauan atau damai sejahtera, mari kita melihat dan mengambil sebuah kesimpulan mengapa itu terjadi pastinya dapat disimpulkan karena masalah keterlibatan Allah.

Mengapa ada kekacauan, dipastikan keberadaan Allah tidak dilibatkan dalam komunitas atau pribadi yang sedang berkonflik. Mengapa ada damai sejahtera ? karena adanya keterlibatan Allah dalam dalam sebuah komunitas.

Sifat karakter Allah adalah membawa damai sejahtera. Pastikan bila ada sebuah konflik dalam sebuah komunitas, pastikan juga bagaimana kehidupan kerohanian orang yang sedang bertikai.

Renungan dan Penerapan

Share This Post:
aan

aan

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt

 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC