Misa tersebut dihadiri oleh lusinan jemaan Kristen Irak, bertempat di gereja Immaculate Conseption yang kondisinya masih porak poranda karena tindakan brutal ISIS. Semua ini bisa terjadi karena tentara Irak yang didukung oleh pasukan udara Amerika Serikat bisa memukul mundur kelompok ISIS dari kota Mosul.
"Hari ini Qaroqosh telah bebas dari Daesh (teroris, sebutan orang Irak untuk ISIS-red)," demikian ungkap Uskup Agung Gereja Katolik di Kota Mosul, Butrus Moshe kepada para jemaat.
Ketika ISIS mengusai kota itu, umat Kristen disana berada dalam tekanan sebagai kelompok minoritas. Mereka di ultimatum : bayar pajak, masuk Islam atau mati oleh pedang. Banyak orang meninggalkan rumahnya dan lari ke wilayah Suku Kurdi, meninggalkan kota yang sejak jaman kuno telah menjadi pusat keKristenan.
"Peran kita saat ini adalah untuk menghapus sisa-sisa Daesh," demikian seruan Uskup yang lahir di kota Qaraqosh tersebut. "Hal tersebut termasuk menghapus hasutan, pemisah dan dan konflik yang menjadikan kita korban."
"Politik dan perselisihan sektarian, memecah belah satu sama lain, antara penguasa dan para pengikutnya, mentalitas ini harus diubah," demikian tegasnya.
Lebih dari 25.000 orang pasukan, termasuk di dalamnya tentara Irak, pasukan Kurdi Peshmerga, pejuang dari Suku Sunni dan juga milisi Shiite bergabung dalam perebutan kota Mosul, menjadi sebuah pertempuran yang terbesar di Irak sejak tahun 2003.
Kini umat Kristen di Irak menurun drastis sejak tumbangnya Sadam Hussein, terlebih sejak munculnya kelompok teroris ISIS yang membuat kota Mosul bersih dari orang Kristen untuk pertama kalinya sejak dua ribu tahun lalu. Semoga harapan umat Kristen Irak dan juga Timur Tengah segera terwujud, dimana kelompok teroris ISIS dapat segera di musnahkan dan keamanan serta pemulihan atas wilayah-wilayah yang terdampak konflik bisa segera terjadi.
Sumber : CBN.com