Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Roma 1:7
Saya dilahirkan dari lingkungan ABRI, orang tua saya pernah memimpin batalion. Pada saat saya masih kecil, saya sering diantar oleh supir dengan mengunakan mobil dinas, teringat oleh saya ketika melewati pos penjagaan maka dengan spontan penjaga pos tersebut langsung memberi hormat. Apakah dia menghormati saya ? jelas tidak. Apakah dia juga menghormati supir? jelas bukan, tapi mengapa penjaga tersebut memberi hormat ? karena ada status yang terbawa di mobil yang saya tumpangi dan dikemudikan oleh supir tersebut.
Siapa yang ada dengan kita saat ini? kemampuan, relasi, kekayaan atau hal lahiriah lainya, yang semuanya tidak menentu. Allah dalam Alkitab menjelaskan bahwa Dia adalah pribadi yang sama baik dahulu, sekarang hingga selamanya.
Keberadaan Allah dan sifat Allah, itulah yang harus kita percayai sebagai orang percaya yang kita sebut dengan iman. Keberadaan Allah dan sifat Allah itulah yang menjadi dasar kehidupan orang percaya. Keberadaan dan Sifat Allah yang tak pernah berubah menjadi arah bagi orang percaya. Itulah hidup dalam iman.
Kita berdoa, membaca firman dan bersekutu dengan sesama saudara seiman, tidak akan pernah sia-sia. Kita melakukan pertumbuhan iman karena kita tahu bahwa ada Allah yang hidup yang keberadaanNya selalu ada dan sifat-sifatnya kekal.