Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia. Ayub 2:11
Kesedian adalah milik manusia hidup, apa yang terjadi atau respon apa yang kita lontarkan ketika kita melihat orang lain bahkan sahabat kita yang sedang dirundung masalah kesedihan ?
Pelajaran hari ini mengajarkan bahwa mereka datang - ikut mengucapkan bela sungkawa menghibur dia.
Perkataan adalah harta yang tidak mahal untuk diucapkan bagi kita manusia yang normal, namun perkataan akan berdampak yang luar biasa bagi kehidupan seseorang. Perkataan akan terasa sangat luar biasa bila perkataan itu di lapisi dengan sebuah ketulusan yang murni, tentunya akan berdampak.
kata menghibur bisa juga diartikan seperti kata yang membangun - menguatkan saling menolong, bukan sebaliknya meruntuhkan-menjatuhkan dan apatis terhadap apa yang diderita oleh orang lain.
Ternyata ada kuasa dalam perkataan kita, seandaianya setiap orang percaya terpanggil untuk melayani sesama dengan memberikan sebuah perkataan yang membangun-menguatkan dan menolong maka akan sangat nyata kuasa Allah tersebut, dalam kuasa perkataan, mengapa ? iya..dunia yang kita tinggal ini adalah yang sedang membutuhkan semangat. Perkataan yang bukan berasal dari kita dan untuk kita tapi semua berasal dari Allah dan untuk kemuliaan nama Allah.