Luar Negeri

Makna Mazmur 138:8

Dalam suratnya yang pertama ia tuliskan dari dalam tahanan, Basuki Tjahaja Purnama mengutip ayat Alkitab dari Mazmur 138:8, yang menurut dia menjadi andalannya dalam beriman.

Dalam Alkitab Terjemahan Baru (TB, 1974) ayat tersebut berbunyi: TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tanganMu.

Sedangkan dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS, 1985) ayat itu berbunyi, "Engkau akan memenuhi janji-Mu kepadaku; janganlah berhenti bertindak bagi umat-Mu."

Dalam surat yang sama, ia juga mengutip kitab Mazmur dari ayat yang lain, yakni 131:3. Bunyinya dalam Alkitab TB adalah "Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!"

Sedangkan dalam Alkitab BIS, berbunyi: "Berharaplah kepada TUHAN, hai umat-Nya, sekarang dan selama-lamanya."

Surat Ahok dibacakan oleh istrinya, Veronica Tan, dalam sebuah jumpa pers hari ini (23/05) di Jakarta, dengan berlinang air mata. Surat tersebut bertanggal 21 Mei, yang berarti dibuat dua hari sebelum jumpa pers.

Kendati Veronica Tan membacakannya dengan menangis, ayat Alkitab yang ada pada surat itu sesungguhnya menunjukkan keteguhan keyakinan dan keberserahan diri pada Tuhan. Pemazmur memang dalam keadaan kesusahan, tetapi ia tidak memulai mazmurnya dengan ratapan.

Menurut Tafsiran Alkitab Wycliffe yang ditulis oleh Kyle M. Yates, Sr. TH.D., Ph.D.; Philip C. Johnson, Th.D., Mazmur 138 ini (terdiri dari delapan ayat) diawali dengan nyanyian syukur, tetapi kemudian menjadi nyanyian kepercayaan. Kendati pembicara (pemazmur, Red) berada dalam kesulitan, dia tidak memulai dengan ratapan, melainkan dengan penuh syukur mengakui berkat-berkat Allah.

Khusus untuk ayat 7 dan ayat 8 yang dikutip oleh Ahok, menurut Tafsiran Wycliffe, menekankan adanya kepastian kelepasan. "Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku." Dalam ayat ini, menurut tafsiran tersebut, pembicara mengekspresikan keyakinan yang kuat bahwa Allah akan `memenuhi janji-Nya dan menyempurnakan kelepasan Israel.

Menurut tafsiran Wycliffe, kendati seluruh Mazmur ini diucapkan oleh satu individu dengan cara yang sangat pribadi, dia menyatakan syukur dan keyakinan mewakili bangsanya juga.

Sedangkan Mazmur 131:3, menurut tafsiran Wycliffe, pada dasarnya merupakan nyanyian kepercayaan. Meskipun demikian, komposisi sastra yang indah ini adalah juga sebuah pengakuan.

Ia menggambarkan tentang kepasrahan penuh kerendahan hati pada pimpinan Allah, memberi contoh tentang perasaan disiplin pribadi yang mendalam.

Kendatipun beberapa penafsir menganggap mazmur ini sebagai ungkapan bersama dari umat, permohonan terakhir bagi Israel menunjukkan bahwa suara dari satu individulah yang berbicara secara konsisten di seluruh bagian.

Menurut tafsiran Wycliffe, adalah sangat wajar bahwa ekspresi indah mengenai kerendahan hati seperti ini menjadi sebuah lagu rakyat bagi para peziarah.

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC