"Dari pihak panitia, bersyukur pada Tuhan Yesus Kristus, sebagai Juru Selamat dunia bahwa kebaktian sesi pertama berjalan dengan baik dihadiri oleh 2.500 orang. Sesi kedua, meski dihalangi oleh ormas-ormas, kebaktian bisa berjalan dengan singkat. Panitia bersyukur Allah Tritunggal berdaulat," demikian pernyataan Wakil Ketua Panitia Natal Nasional Stephen Tong Evangelistic Ministries Internasional(STEMI), Timothy Siddik yang dikutip oleh Netralnews.com, Rabu (7/12/2016).
Timothy menyatakan bahwa pihak panitia mengantongi ijin lengkap untuk pelaksanaan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal pada Selasa, 6 Desember 2016 tersebut. Acara KKR Natal tersebut sendiri direncakan dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB yang merupakan acara untuk anak-anak dan berlangsung dengan aman, serta sesi kedua yang kemudian dihentikan setelah ada tekanan dari massa.
Menanggapi pembubaran KKR Natal tersebut, Timothy mengungkapkan bahwa pihaknya berdoa agar kedamaian dan keadilan ditegakkan di Indonesia, dan berharap agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diamalkan oleh semua umat beragama di negeri ini.
"Indonesia adalah negara Pancasila, maka kami harap, bukan umat Kristen saja yang melaksanakan Pancasila, tetapi seluruh umat beragama. Itu harapan saya selaku panitia nasional," demikian tambahnya.
Pendeta Stephen Tong yang merupakan pengkotbah dalam acara Natal tersebut tampak berdoa bersama jemaat yang sudah hadir dan berpesan agar jemaat tetap tenang sebelum akhirnya pulang dengan tertib.
"Nanti ada tim yang mempelajari. Jangan kecewa," demikian pernyataan Pendeta Stephen Tong yang dikutip CNN Indonesia.
Acara KKR Natal tersebut berakhir pada pukul 20.30 WIB, ketika kejadian pembubaran ini terjadi sejumlah aparat kepolisian berada di lokasi melakukan pengamanan.