Raising up Your Standar

Karakter atau Reputasi

Manakah yang lebih kita pandang penting dalam hidup: reputasi atau karakter? Reputasi kita sebagai seorang profesional atau karakter kita?

Karakter adalah diri kita sesungguhnya, sedangkan reputasi adalah diri kita menurut anggapan orang lain. Sering kali kita diuji dalam pilihan ini; karakter atau reputasi? Ketika orang-orang bersama-sama melakukan kesalahan dan menutupi kesalahan tersebut, saat itulah kita diuji. Jika kita ingin mempertahankan reputasi, kita melakukan hal yang sama dengan orang-orang tersebut. Namun, jika kita mempertahankan karakter, kita harus menyuarakan hal yang berbeda dan bersiap-siap memiliki reputasi yang buruk.

Banyak orang yang reputasinya menjadi buruk. Namun karena memiliki karakter yang baik, mereka bangkit kembali. Namun, banyak pula yang memiliki reputasi sangat baik, tiba-tiba menjadi terdakwa karena kasus korupsi.

Untuk memiliki reputasi yang baik, kita bisa membayar seseorang untuk melakukannya. Misalnya, kita membayar media massa untuk menggembar-r-gemborkan kebaikan kita. Kita bisa berakting melakukan kebaikan dengan membantu orang miskin. Kita berpura-pura baik kepada rekan-rekan kita. Memang, akhirnya kita akan memiliki reputasi yang bagus.

Akan tetapi, tanpa karakter, reputasi kita hanya akan bertahan sebentar. Karakterlah yang akan menjadi kekuatan sejati. Reputasi tanpa disertai karakter seperti bom waktu. Setiap saat reputasi tersebut bisa hancur karena kelakuan buruk kita. Jika ingin punya reputasi baik yang bertahan lama, bangunlah karakter yang mulia.

Penulis : Pdt. Petrus Nawawi, MA
Penatua dan Koordinator Umum GKPB Fajar Pengharapan
Ketua Umum Majelis Pusat GKPB

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC