Sulawesi, Ambon, Papua

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Amsal 3:5-6

Di dunia ini banyak sekali tokoh yang memberikan inspirasi dalam hidup, bekerja, berkarier atau apapun. Tokoh yang kita idolakan akan membawa semangat, inspirasi dan bagaimana kita bertingkah laku.

Bagian yang barusan kita baca dan bagian yang kerap kita terima pada saat kita berulang tahun, tahun baru atau acara pembukaan. Tentu setelah kita membaca bagian ini kita harus bertanya kepada Tuhan, mengapa saya harus mempercayai Tuhan dengan segenap hati dan tidak bersandar (mempercayai) pada pengertian kita ? Pertanyaan kedua apa yang akan kita dapat bila kita mempercayai Allah ? dan apa dampak yang kita peroleh bila kita mempercayai diri kita sendiri ?

Jawabanya adalah hidup ini adalah sebuah misteri. Selain misteri hidup ini juga sebuah perjalanan. Karena hidup ini adalah sebuah misteri maka hidup ini harus diberikan oleh Allah sebab Dia adalah Allah yang sudah ada dari Awal hingga akhil bahkan hingga kekekalan, tanpa batas waktu.

Hidup ini sebuah perjalanan, kita saja bisa tersesat bila masuk pada sebuah lokasi yang baru. Bukankah Allah kita adalah penuntun jalan dan yang mengetahui jalan yang sudah kita terpecaya. Kalau demikian mengapa kita mempercayai Dia dengan segenap (tanpa bimbang) hati kita (tanpa keraguan) dan menyandarkan (seperti seorang anak pada bapanya) bukan pada pengertian (ilmu dan pengetahuan dan pengalaman) yang kita jumpai, tapi semua kepada Allah.

Renungan dan Penerapan

Share This Post:
aan

aan

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt

 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC