Sumatra

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Yesaya 50:4

Ada hal yang menarik bila kita membaca renungan kita pada hari ini, yaitu: kita dipanggil untuk memberi semangat kepada orang lain yang sedang lesu. namun disisi lain kita juga dipanggil untuk mendengar apa yang Allah bicarakan. Bila saya menafsirkan secara sederhana maka bisa disimpulkan bahwa apa yang kita bicarakan untuk orang yang sedang letih lesu berasal dari apa yang Tuhan bicarakan kepada kita.

Ironinya adalah sebagai berikut, kita sering memberi nasehat kepada orang lain yang letih lesu namun kita tidak pernah mendengar apa yang Tuhan bicarakan kepada kita akhirnya adalah sebagai berikut kita akan menjadi lesu dan apa yang kita bicarakan bukan lagi berasal dari Allah namun dari pemikiran, pengalaman kita atau dari pengetahuan diluar kebenaran Allah.

Ironi kedua adalah kita sering bergaul dengan Tuhan, mendengar suara Allah berbicara namun kita tidak pernah membagikannya kepada orang lain yang lesu, akhirnya kita menjadi pribadi rohani untuk kalangan rohani, sedangkan ada begitu banyak orang yang letih lesu di dunia sana yang membutuhkan pertolongan kita.

Renungan dan Penerapan

Share This Post:
aan

aan

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt

 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC