Yesus, meskipun Dia adalah Anak Allah, memandang diri-Nya sebagai utusan yang membawa kabar baik, kelepasan dan kesembuhan. Kita juga adalah orang-orang yang diutus, dipercayai untuk menyampaikan kabar baik dan melakukan pekerjaan-Nya.
Manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi mahkluk sosial, artinya tidak bisa hidup seorang diri saja, melainkan membutuhkan orang lain dalam menjalani hidupnya, seperti yang dinyatakan dalam hukum yang kedua “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:38).
Suatu kali seorang mata-mata tertangkap dan dihukum mati oleh seorang panglima perang. Panglima perang ini dikenal dengan kebiasaannya yang unik yaitu memberikan dua pilihan kepada para penjahat yaitu ditembak mati atau memilih masuk ke sebuah pintu yang besar dan berwarna hitam.