Luar Negeri

Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, Matius 7:28

Tanpa kita sadari, sebenarnya kita sudah diberi label oleh orang lain. Misalnya, kita pandai memperbaiki komputer dan tanpa ragu ragu kita sering menolong orang lain untuk memberi ilmu hingga bersedia memberikan waktu untuk memperbaiki program yang terdapat di komputer ketika terjadi sesuatu yang error.

Pada suatu waktu kawan, dari sahabat kita mengalami kerusakan komputer, tanpa berpikir panjang kitalah yang diingatkannya. Hal ini tidaklah terjadi bila kita orang yang pandai namun tidak adalah orang yang pelit dalam waktu dan ilmu.

Label pertama yang orang lain lihat terhadap diri Yesus, adalah pribadi pengajar yang luar biasa, hingga orang lain takjup akan apa yang Dia ajarkan. Bila, Yesus hadir ditengah jaman ini, maka seminar Yesus dihadiri oleh jutaan orang, di "like" oleh banyak orang di media sosial.

Ketakjupan Yesus, pada saat mengajar dilandasi oleh sebuah motifasi yang murni dari Bapa, beda dengan pengajar lainya. Alkitab sering memberi gambaran bahwa apa yang diajarkan oleh banyak Ahli Taurat bukan lagi didasari oleh motifasi yang murni, Alkitab sering menulisnya bahwa mereka sangat munafik dari apa yang diajarkan. Tidaklah demikian dengan Yesus, pribadi yang penuh dengan ketulusan.

Renungan dan Penerapan


Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Lukas 14:27

Kekristenan disimbolkan dengan salib. Dalam salam itu terdapat kelemahan dan kekuatan. Kelemahan oleh sebab dosa manusia, dan kekuatan karena besarnya kasih Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Itulah makna dari salib Kristus.

Kita, sebagai pengikut Kristus, memikul salib bukan karena kita menyelamatkan diri kita dari dosa, tapi kita memikul salib karena kita mengakui dan menyadari kelemahan dosa kita.

Dari ayat tersebut, terdapat kebenaran yaitu setiap manusia memiliki salib yang harus dipikul. Tak perduli siapa kita dengan profesi dan latar belakang, mereka memiliki kelemahan. Dan dalam kelemahan itulah yang harus kita pikul selama kita masih hidup. Kelemahan akan dapat menghambat kita untuk bertumbuh, tapi bersyukur kepada Allah, sebab kasihNya menyatakan untuk menolong - membebaskan dan mengangkat kelemahan dalam hidup ini.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC