Sumatra

Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Matius 28: 6

Kurang lebih 3,5 tahun Yesus bersama dengan para murid dan pengikutNya, berita yang sering Dia uncapkan adalah mengenai kematian dan kebangkitan serta kerajaan Allah.Seakan-akan itu merupakan bagian dasar dari pengajaran utama dari Yesus Kristus.

Ketika tiba Yesus meninggal, pesan tersebut tidak diingat dan masih dipertanyakan oleh para MuridNya. Dan ketika bacaan perenungan ini, Yesus bangkit dari kubur para muridNya lebih menjadi bingung.

Kerap kali kita sama dengan para murid dari Yesus kristus. Kita mendengar firman dari minggu ke minggu berita yang disampaikan semua mengenai karakter Allah dan Sifat akan kerajaan Allah. Tapi ketika permasalah itu masuk dalam hidup kita, apa yang kita lakukan ? bingung dan bertanya mengapa hal ini terjadi.

Memperlakukan Allah dalam hidup kita adalah cerminan bagaimana kita mempercayai Allah-janji dan kebenaran yang disampaikan oleh Allah. Biarlah pagi ini kita disadarkan bahwa DIA TIDAK ADA DISINI- DIA BANGKIT

Renungan dan Penerapan

• Apakah anda sama sepeti para murid yang masih hidup dalam kebingungan dan kecemasan ? berdoalah kepada Allah untuk menyerahkan hidup ini kepada Dia sebab Dia sudah Hidup
• Mohon ampun kepada Dia sebab karena ketidak percayaan kerap kali kita "menina bobokan" yang sebenarnya Dia adalah Allah yang BANGKIT

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Amsal 25:11

Penulis kita Amsal mengumpamakan bahwa perkataan kita itu seperti buah apel. Fungsi buah apel tersebut salah satunya adalah berfungsi untuk kebaikan tubuh kita.

Perkataan yang baik, meskipun itu ringan dan "sepele" kalau itu diliputi dengan motifasi yang baik dan tulus dapat diumpamakan seperti buah apel yang ada di pinggiran jalan.

Sering kita lihat orang menjual buah dipinggiran jalan tanpa perna kita lirik untuk datang membeli namun kalau buah apel itu adalah emas, mungkin tak seorangpun akan menghampiri pedagang tersebut untuk membeli dan menikmatinya. Demikian dengan hidup perkataan kita, ada ribuan kata yang sudah kita lontarakan, namun tak banyak orang yang datang untuk "membeli perkataan" mungkin bukan emas yang kita berikan. Perkataan yang membangun akan berfungsi seperti emas yang memiliki harga mahal.

Renungan dan Penerapan

• Berdoalah agar Allah memberikan kesadaran kepada kita agar kita selalu peka untuk memberikan perkataan yang membangun kepada orang lain.
• Jagalah perkataan dengan mengisinya dengan Firman Allah agar dunia ini menjadi hidup oleh perkataan Allah yang hidup.