Surat Pastoral

semakin-mendekat

Dalam perjalanan menuju jeram Niagara yang terletak di Canada, di satu lokasi saya dapat melihat pemandangan indah dari jeram tersebut yang dapat disaksikan dari kejauhan. Begitu indahnya jeram tersebut nampak dari jauh sehingga kami berhenti dan membuat foto mengabadikan keindahannya.

Setelah melanjutkan perjalanan akhirnya tibalah di kompleks jeram Niagara, kami berhenti lebih dahulu untuk mencari makan. Begitu turun dari mobil, kali ini pemandangan tersebut nampak dari jarak yang lebih dekat sehingga suara gemuruh air terjun terdengar sayup- sayup. Setelah makan, saya melanjutkan melihat jeram dari tempat yang disediakan dipinggir jeram tersebut. Sambil berdiri melihat air terjun besar yang tercurah dengan suara gemuruh, saya merasakan air yang menerpa wajah saya. Sekarang saya berada lebih dekat lagi dengan jeram tersebut sehingga dapat merasakan terpaan air yang dihembus oleh angin. Namun setelah itu ada satu tempat lagi di mana orang dapat melihat jeram dari jarak yang sangat dekat yaitu tepat di bawah jeram. Untuk menuju ke sana orang harus menggunakan jas hujan khusus yang disediakan, sebab seluruh tubuh akan basah terkena air. Suara gemuruh air sangat keras sehingga bila berbicara harus agak berteriak baru terdengar. Semakin mendekat, semakin kita dapat melihat dengan lebih detail, mendengar dengan lebih jelas dan yang paling nyata yaitu dapat merasakan sendiri seperti apa air terjun yang besar itu.

Demikian juga sebetulnya pengenalan kita dengan Tuhan. Kita dapat mengenal Tuhan seperti menikmati jeram Niagara dari kejauhan atau dari dekat atau sangat dekat sekali. Semuanya memiliki tingkat pengenalan yang berbeda-beda. Keberadaan kita yang demikian dekat menyebabkan kita bukan hanya mengagumi pemandangan dari jauh tetapi juga mengalami basah kuyup. Kedekatan kita dengan Tuhan bukan hanya memberikan pemandangan sekilas dari jauh tetapi lebih dari itu memberikan sebuah pengalaman yang dapat dirasakan. Hubungan dengan Tuhan yang sangat dekat atau akrab itulah yang disebut sebagai keintiman dengan Tuhan .

Itulah yang dikatakan oleh Yakobus kepada jemaat yang ada dalam perantauan yang mengalami berbagai macam kesulitan. Ia mengatakan : “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu”(Yak 4 : 8a). “Mendekat” kepada Allah dalam bahasa aslinya berarti benar-benar dekat/ melekat pada Tuha, intim dengan Tuhan. Memuja dan menyembah Tuhan. Akibatnya dikatakan: “Ia akan mendekat kepadamu”, artinya Tuhan ada bersama kita di setiap saat, dan selalu siap sedia bagi kita dalam keadaan apapun juga. Ketika ada orang yang mendekat padaNya maka orang tersebut akan ‘mengalami’ Tuhan yang senantiasa menantikan. Yakobus mengingatkan orang percaya untuk mendekat kepada Tuhan karena ketika kita mendekat dan melekat pada Tuhan maka Tuhan akan selalu menyertai hidup kita, dan siap untuk mengambil alih semua pergumulan hidup kita

Renungan dan Penerapan


Pokok-pokok Doa

Petrus Nawawi

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC