Surat Pastoral

Mengatasi kelemahan.

Pada tahun 1982, dua orang kosmonot Rusia mendarat kembali di bumi setelah 211 hari di luar angkasa, dua kosmonot tersebut menderita pusing dan jantung berdebar-debar.

Mereka tidak bisa berjalan selama seminggu, dan setelah 30 hari, mereka masih menjalani terapi untuk memulihkan otot-otot yang berhenti bertumbuh dan jantung yang melemah karena akibat perjalanan di luar angkasa. Rupanya pada gravitasi nol, otot-otot tubuh manusia mulai menderita sebab tidak ada perlawanan karena tidak digunakan sehingga akibatnya menjadi lemah. Untuk mengatasi ini, para ahli Rusia membuat alat therapy khusus yang disebut sebagai "jas penguin”. Setelan ini dilengkapi dengan karet elastis yang menarik tubuh. Hal tersebut memaksa pengguna untuk mengerahkan kekuatan untuk menahan tarikan karet tersebut. Alat ini telah berhasil memulihan keadaan para astronot yang mengalami kelemahan otot. Dari alat ini kemudian dibuat alat yang dinamakan Adeli Suit yang digunakan untuk terapi orang yang lumpuh.

Demikian juga dengan kehidupan kita. Banyak orang yang membayangkan ingin hidup yang tanpa kesulitan, tapi Tuhan lebih tahu apa yang kita perlukan. Semakin mudah hidup kita, maka akan semakin lemah juga hidup kita. Oleh karenanya untuk mendapatkan kehidupan yang terus bertumbuh maka kita harus mengerahkan kekuatan dan upaya. Diam saja tanpa adanya tantangan hanya akan semakin melemahkan.

Semakin orang punya banyak kelemahan yang harus diatasi semakin ia berpeluang untuk menjadi kuat dan terampil. Itu sebabnya tidaklah heran ketika Tuhan membangkitkan seorang pembebas bagi Israel, Ia memakai Ehud yang punya kekurangan dan kelemahan. Artinya ia adalah orang yang punya kekurangan, tidak sempurna secara fisik bila dibandingkan orang lain pada umumnya. Namun kelemahannya dipakai Tuhan untuk menjadi kekuatan yang membebaskan bangsa Israel. Bahkan kelemahannya yang dipakai menjadi kekuatan untuk membunuh raja Moab, Eglon. Alkitab mengatakan: ” Saudara- saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai- bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 1: 2-4.

Renungan dan Penerapan


Pokok-pokok Doa

Penulis: Petrus Nawawi

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC