Surat Pastoral

Lebih Dari Keterbatasan Iman Kita

Captain America merupakan film superhero yang berasal dari Komik Marvel tahun 1941 karya dari Joe Simon dan Jack Kirby. Sementara film Captain America-Civil War diambil dari komik Marvel tahun 2007 yang berjudul “Civil War”.

Steve Rogers sang Captain America yang diperankan oleh Christ Evans kembali beraksi menunjukkan otot kuatnya dalam film tersebut. Sesuai dengan judulnya, Captain America-Civil War memang menampilkan pertarungan sengit antara Captain America dengan Iron Man. Di poster filmnya pun terlihat deretan pahlawan super yang saling berhadapan. Satu tim dipimpin Captain America, sementara yang lain dimotori Iron Man. Captain America ingin menyelamatkan rekannya yang tersisa, yang tengah dicari negara karena dianggap melawan hukum. Namun Captain America akhirnya dianggap sebagai pelaku kejahatan karena telah membela para penjahat. Iron Man-lah yang bertugas untuk melawan Captain America yang dianggap tengah tidak waras dan kehilangan prinsipnya membela kebaikan. Dalam Captain America-Civil War, Captain America harus menghadapi pilihan sulit, yaitu berhadapan dengan temannya, sang miliarder sekaligus pemilik kekuatan super Iron Man yang bernama Tony Stark.

Dalam pikiran masyarakat pada umumnya, hanya para manusia super yang dapat menjadi pahlawan, yang akan memenangkan pertempuran. Digambarkan dalam film bahwa para pahlawan adalah makhluk yang nyaris sempurna karena hampir tidak memiliki kekurangan dan kelemahan, sehingga mereka selalu memenangkan pertempuran. Hal tersebut juga terlihat dari film Captain Amerca-Civil War, film yang sangat terkenal dan yang sampai sekarang dianggap sebagai film aksi terbaik tahun 2016. Itu tercermin dari pendapatan film Captain America-Civil War tersebut, dalam satu bulan setelah tayang di bioskop film super hero ini telah mendapatkan pemasukan lebih dari US$ 1 miliar, atau lebih dari Rp.13,5 trilyun.

Tidak demikian halnya dengan para pahlawan yang dituliskan dalam Alkitab, para pahlawan yang telah membebaskan bangsa Israel termasuk Gideon adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan dan keterbatasan. Hanya karena anugerah Allah, Gideon dipilih dan dipanggil untuk melepaskan bangsa Israel dari penindasan dan penderitaan. Dalam Hakim-hakim 6:16 dituliskan demikian, Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." Meskipun sebelumnya Gideon kurang yakin dengan berkata, "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku". Karena penyertaan Tuhan dalam hidupnya, Gideon yang sebelumnya bersembunyi dari musuh dan mengirik gandum ditempat pemerasan anggur, akhirnya mengalami kemenangan yang gemilang. Kita yang mempunyai banyak keterbasan, yang tidak mempunyai iman yang besar punya kesempatan yang sama untuk diberkati dan menjadi berkat bagi banyak orang karena anugerahNya mengatasi keterbatasan iman kita.

Renungan dan Penerapan


Pokok-pokok Doa

Penulis: Yusak Toto

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC