Surat Pastoral

MDC Surabaya : Kelahiran Baru

Hidup di dalam Tuhan selalu menggairahkan, karena Alkitab mengatakan bahwa kasih setia Tuhan tidak berkesudahan dan selalu baru setiap pagi.

Semua anak Tuhan yang telah menyerahkan hidupnya kepada Kristus sudah seharusnya memiliki cara pandang yang benar tentang hidup ini, seperti kata-kata bijak Tionghwa yang mengatakan bahwa “hari ini pasti lebih baik dari kemarin dan besok pasti lebih baik dari hari ini.” Pengharapan kita di dalam Tuhan bukan hanya sekadar satu optimisme, melainkan sebuah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, karena pengharapan di dalam Kristus tidak pernah mengecewakan. Di dalam ayat 1 Petrus 1:3,4 tertulis “ Terpujilah Allah dan Bapa kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus... kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan ang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu”. Dalam perikop ini ada 3 hal penting yang Allah telah berikan kepada kita yang menjadi alasan yang kuat untuk kita selalu memuji Tuhan:

1. Dia memberikan kepada kita Kelahiran Kembali Dalam 1 Petrus 1: 3 menjelaskan bahwa Yesuslah yang membuat kita bisa mengalami kelahiran baru. Hanya Allah yang sanggup dan bersedia memberikan hati yang baru dan roh yang baru di dalam batin kita. Jelaslah bagi kita bahwa kelahiran kembali atau rebirth itu terjadi karena Allah yang mengerjakan di dalam kehendak-Nya. Kelahiran kembali mengerjakan satu perubahan di dalam hati yang membuat seseorang sepenuhnya mempercayai serta mengasihi Tuhan, yang berdampak pada perubahan pola pikir dan pembaharuan akal budi di dalam dirinya (Roma 12: 2). Kelahiran kembali inilah yang menjadikan seseorang dipenuhi oleh iman dan kasih yang bersumber dari benih ilahi yang bertumbuh dalam dirinya. Setiap anak Tuhan harus betul-betul memahami bahwa melalui kelahiran kembali, dosanya sudah diampuni, hidupnya telah dimerdekakan, oleh karenanya dia harus meninggalkan ‘babak kehidupan’ yang lama, yaitu kehidupan yang datar dan penuh kekalahan, kehidupan yang tidak memiliki arti dan tujuan, tidak ada dinamika, tidak ada kedamaian dan sukacita dan bahkan tidak ada masa depan yang cerah.

2. Dia memberikan kepada kita hidup yang penuh pengharapan Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena melalui kelahiran kembali, kita dibawa kepada kehidupan yang penuh pengharapan oleh rahmat-Nya, sehingga kita dimungkinkan untuk menjadi orang yang berhasil serta memiliki kualitas kehidupan yang ‘terbaik’ di hadapan Allah dan hidup memberi arti bagi sesama. Namun bukan berarti bahwa hidup ini selalu berada di zona nyaman, tidak pernah berhadapan dengan kesulitan dan tantangan, karier dan bisnis terus aman, financial selalu lancar, hari-hari berjalan dengan baik dan sempurna. Puji Tuhan kalau kita mengalami semuanya itu, tetapi kita perlu memahami bahwa terkadang Tuhan ijinkan di dalam realita hidup ini kita mengalami penderitaan, kesulitan, aniaya, penolakan, pencobaan, ujian, perasaan sakit, kehilangan dan kesusahan seperti yang dialami oleh para pendatang yang kepadanya Petrus tujukan surat yang dia tulis. Mereka sedang hidup dalam aniaya, intimidasi, tertindas, tercerai berai, dan benar-benar mengalami kehidupan yang berat oleh orang-orang yang tidak percaya yang hidup dalam penyembahan berhala, bukan karena mereka telah berbuat kesalahan, melainkan karena mereka melakukan hal yang benar di hadapan Tuhan. Namun percayalah bahwa di dalam Kristus selalu ada pengharapan, karena Dia adalah Pengharapan Kemuliaan.

3. Dia memberikan kepada kita bagian Ilahi yang telah Dia sediakan. Oleh sebab itu Petrus menguatkan jemaat dengan mengatakan di ayat 6, untuk tetap bersukacita di dalam bagian yang Allah telah sediakan, sekalipun sementara mereka sedang menghadapi satu pencobaan yang cukup berat. Saya teringat kisah tentang Tanah Perjanjian yang Allah pernah janjikan kepada bangsa Israel, yaitu negeri yang limpah dengan susu dan madu. Namun Allah terlebih dulu membawa mereka untuk keluar dari keterikatan mereka terhadap perbudakan di Mesir yang berlangsung ratusan tahun sebelumnya. Dalam perjalanan menuju ke Tanah Perjanjian pun mereka berputar-putar di padang gurun yang menghabiskan seluruh generasi karena kekerasan hati mereka. Allah telah memberikan kepada kita suatu bagian yang tidak dapat binasa, yaitu berupa Janji Keselamatan dan kehidupan kekal di dalam Kristus setelah kita bertobat.

Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”. Kemudian bagian yang tidak dapat cemar, yaitu kehidupan yang diberkati karena memegang prinsip-prinsip Firman-Nya. Mazmur 1: 2-3 “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air,... apa saja yang diperbuatnya berhasil”. Dan bagian tidak dapat layu, yaitu hidup di dalam Kerajaan-Nya yang kekal tidak ada batas waktunya. Roma 14:17 “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”. Selamat memasuki tahun yang baru, Tuhan Yesus memberkati.

Penulis: Handono

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC