Surat Pastoral

MDC Bandung: Memandang ke Depan

Saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, Jenderal Colin Powell mendapati sebagian pidato yang disampaikannya di PBB ditulis berdasarkan informasi yang salah. Selama perjalanan kariernya yang bertahan lama dan cemerlang, pidato tersebut menjadi noda yang mencoreng perjalanan kariernya.

"Saya kecewa," ujarnya pada seorang pewawancara. "Saya menyesal kejadian itu bisa terjadi dan berharap seandainya mereka yang mengetahui informasi itu memberi tahu saya saat itu juga, tetapi sekarang saya tak dapat mengatakan apa pun lagi tentang itu." Menghadapi situasi yang sangat menekan hatinya tersebut, ia berketetapan untuk tidak terkurung dalam kungkungan masa lalu, Powell berkata bahwa ia memilih "fokus ke depan dan tidak menengok ke belakang."

Kita mungkin memiliki masa lalu yang kita sesali sekarang. Mungkin berupa kesalahan tidak disengaja, kegagalan moral, atau keputusan bodoh atau sikap yang lemah. Kita berharap, seandainya semua itu tidak pernah terjadi. Namun, hal itu telah terjadi dan terus terngiang dalam pikiran kita dan sering menuduh diri kita dan membuat kita lemah dan jatuh. Penulis Alkitab berkata, Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana. (Amsal 24:16). Yang membedakan orang benar dan orang fasik bukanlah kejatuhan tetapi bangkit kembali . Orang benar dikatakan bisa berulang kali jatuh tetapi selalu bangkit kembali sedangkan orang fasik sekali jatuh ia roboh dan tidak bangun lagi. Orang benar selalu bangkit kembali karena ia memiliki pengharapan yang pasti, pengharapan yang tidak mengecewakan yaitu Kristus Yesus Tuhan .

Meskipun masa lalu menjadi bagian hidup kita, tetapi masa lalu tidak harus menentukan masa depan kita. Masa depan kita ada di dalam Kristus Yesus. Dan masa depan yang ada di dalam iman pada Kristus adalah masa depan yang jauh lebih pasti dari apapun juga. Penyesalan masa lalu atau bahkan keberhasilan masa lalu tidak boleh menahan langkah maju kita hari ini, sebab semuanya sudah berlalu. Kita bersyukur untuk itu semua dan memutuskan untuk bergerak maju bersama Tuhan. Itulah yang dikatakan Paulus :” …………aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 4: 13b-14. Daripada melihat ke belakang dan berputus asa atau berbangga diri, lebih baik fokus ke depan dan bersiap diri untuk terus melangkah maju bersama Tuhan. Selama hidup kita berfokus pada Tuhan saja maka kita akan dimampukan untuk selalu bergerak maju .

Renungan dan Penerapan


Pokok-pokok Doa

Penulis : Petrus Nawawi

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC