Surat Pastoral

MDC Surabaya : HARAPAN DUNIA

Gereja sudah ditentukan Tuhan untuk menjadi Garam dan Terang Dunia (Matius 5:13-14), memberi citarasa yang baik di masyarakat dan sebagai penerang di tengah kegelapan. Gereja yang dimaksud disini bukanlah gedung ataupun sebuah denominasi namun gereja adalah kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada Terang-Nya yang ajaib (1Petrus 2:9). Gereja adalah pribadi dan atau organisme yang hidup, bukan benda mati atau monumen. Gereja adalah persekutuan orang percaya yang mengalami kasih Kristus dan membagikannya kepada orang lain. Gereja adalah saudara dan saya.

Ayat Bacaan: Matius 5:13-16, 1 Petrus 2:9

ereja sudah ditentukan Tuhan untuk menjadi Garam dan Terang Dunia (Matius 5:13-14), memberi citarasa yang baik di masyarakat dan sebagai penerang di tengah kegelapan. Gereja yang dimaksud disini bukanlah gedung ataupun sebuah denominasi namun gereja adalah kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada Terang-Nya yang ajaib (1Petrus 2:9). Gereja adalah pribadi dan atau organisme yang hidup, bukan benda mati atau monumen. Gereja adalah persekutuan orang percaya yang mengalami kasih Kristus dan membagikannya kepada orang lain. Gereja adalah saudara dan saya.

Garam Dunia.

“Kamu adalah garam dunia.” (Matius 5:13a). Seperti garam yang dapat menghilangkan rasa hambar (tawar) dalam masakan, peran gereja di tengah masyarakat memberikan rasa yang enak dan nyaman sehingga tidak menimbulkan ancaman keresahan bagi sebagian orang. Jika di masamasa lalu kita sering mendengar berita mengenai pengrusakan gedung gereja dan beberapa peristiwa lainnya, mungkin saja ini sebuah pertanda bila gereja telah kehilangan rasa asinnya sehingga “…tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Matius 5:13). Gereja sebagai individu atau sebagai institusi harus dapat dirasakan keberadaannya oleh orang banyak tanpa terkecuali. Kata “Dunia” yang mengikuti kata garam menerangkan ruang lingkup pengaruh dan tanggung jawab gereja yang lebih luas bukan sekedar menjadi “garam dapur” saja dengan lingkup yang terbatas atau biasa dikenal sebagai Untuk Kalangan Sendiri. Bagaimana kehidupan kita menurut ayat tersebut? Masihkah ada “rasa asin” yang dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita?

Terang Dunia

“Kamu adalah terang dunia.” (Matius 5:14a). Terang selalu menimbulkan pengharapan, demikian halnya gereja bagi dunia ini yang menjadi nyala terang meskipun kecil namun membawa pengharapan. Ada sebuah kisah kuno tentang 2 ekor kodok yang terperosok ke dalam 2 sumur yang berbeda. Sumur yang dalam akibat reruntuhan gempa. Sumur pertama berisi air yang dalam namun ujung atasnya tertutup oleh reruntuhan yang menghalangi sinar masuk. Sumur kedua juga dengan kondisi yang sama namun ujung atasnya masih menyisakan beberapa rongga sehingga sinar masih dapat menyeruak masuk. Kodok di sumur pertama berhenti berjuang dan mati di hari ke-3 sedangkan kodok di sumur kedua masih berjuang dan hidup melewati hari ke-7. Apa yang membuatnya tetap bertahan? Sinar terang matahari atau bulan. Terang yang dilihat kodok tersebut menimbulkan pengharapan untuk terus berjuang hidup. Tidak berlebihan bila Bill Hybels berkata “Gereja adalah harapan dunia”. Bagaimana kehidupan kita menurut ayat tersebut? Sudahkah terang Kristus menyala melalui kehidupan kita dan membawa pengharapan bagi yang lain? Doa saya biarlah segala perbuatan dan pekerjaanpekerjaan baik yang kita usahakan untuk orang lain dan lingkungan sekitar akan menjadi seperti garam dan terang di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa yang di sorga. (Matius 5:16).

Penulis:Yose Ferlianto

Share This Post:
 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC