Pada tahun 64 M, kota Roma dibakar. Beberapa hari kemudian, dua per tiga dari kota itu tinggal puing-puing yang membara. Desas-desus yang beredar mengatakan bahwa pelaku dibalik semua peristiwa itu adalah Kaisar Nero sebab ia ingin membangun kembali dan menamai kota itu dengan namanya sendiri.
Saat berbicara tentang hidup yang diberkati Tuhan, biasanya kita akan berpikir tentang kelimpahan harta benda dan hidup yang nyaman. Di zaman dimana hampir segala sesuatu diukur dan bisa dibeli dengan uang, tolok ukur utama bagi kesuksesan atau berkat cenderung pada jumlah uang yang berhasil dikumpulkan.
Saudara, kehidupan kita di dunia ini bukanlah sekedar waktu menunggu masuk sorga yang dijanjikan Tuhan. Paulus berkata, bila aku hidup maka itu berarti memberi buah bagi kerajaan-Nya (Filipi 1:22).