Luar Negeri
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Yakobus 4:2
Selama kita ada di dunia, kita memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan bukanlah hal yang berdosa. Kebutuhan dan keinginan bisa menjadi dosa ketika kebutuhan dan keingian di raih dengan cara yang salah.
Kalau Allah memberikan kebutuhan dan keinginan, Allah pun tidak akan membiarkan umatnya meraih dengan cara yang salah. Salah satu cara yang Allah berikan adalah dengan berdoa.
Berdoa bukan saja kita membangun hubungan secara intim dengan Tuhan, tapi doa juga menyatakan setiap kebutuhan dan keperluan kita. Sangatlah wakar bila kita berdoa dengan mengutarakan keinginan dan kebutuhan kita, sebab Dia adalah Tuhan yang hidup yang memenuhi keinginan dan kebutuhan kita.
Selain kita berdoa untuk menyatakan kebutuhan dan keingian, kita sebenarnya juga menyatakan bahwa kita adalah pribadi yang tidak memiliki apa-apa selain berharap kepada Dia. Tapi mengapa, sedikit dari kita tak menyadari pentingnya doa.
Renungan dan Penerapan
Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. Aku harap segera berjumpa dengan engkau dan berbicara berhadapan muka. 3 Yoh 1:13
Untuk menjaga sebuah relasi yang baik, tidak hanya sekedar kita membutuhkan bahasa, tapi juga membutuhkan sebuah hubungan, karena pada hakekatnya adalah relasi itu hubungan.
Didalam sebuah hubungan, sebenarnya kita sedang menginvestasikan sebuah waktu dan tenaga. Akan tetapi, lebih hanya sekedar waktu dan tenaga, kita juga sedang memberikan sebuah harapan. Bila hubungan begitu sangat penting, tidak ada lagi kita harus membangunya.
Hubungan yang dilandasi dengan sebuah tujuan yang jelas, akan sangat baik bila hubungan itu dapat dilakukan secara langsung, mengapa ? dengan membangun sebuah hubungan yang langsung, maka kita bukan saja mengamati sebuah komunikasi secara perkataan namun juga komunikasi secara bahasa tubuh.
Kehadiran Yesus untuk membangun komunikasi dengan umat tidak hanya melalui perkataan, firman tapi juga kehadiran secara fisik.