Luar Negeri

Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. 2 Korintus 3:2

Dunia yang kita tinggali adalah dunia yang penuh dengan dosa. Ada tugas yang Tuhan berikan kepada umatNya salah satunya adalah membawa dampak bagi sekelilingnya.

Sadari atau tidak, dalam kenyataan hidup, umat Allah dipandang lebih dari orang yang belum mengenal Allah. Salah satu contohnya, ketika ada orang kristen yang ikutan korupsi maka sekelilingnya akan mengatakan "orang kristen kok korupsi" .

Oleh sebab itulah, Rasul Paulus, menghendaki kepada jemaat di Korintus untuk menjadi suratan yang hidup dari Allah, surat yang bisa dibaca oleh semua orang, ditengah kondisi jemaat dan kota korintus yang penuh dengan kekacauan dan ajaran yang menyesatkan.

Renungan dan Penerapan


Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

Setiap manusia pasti menginginkan hidupnya berada pada keadaan yang pasti. Oleh sebabnya manusia berusaha mencari kepastian-kepastian, agar hidupnya memperoleh ketenangan.

Hidup dalam iman, bukan hidup dalam keadaan yang tenang. Hidup dalam iman adalah hidup dalam ketidakpastian dan kemustahilan. Sebagai orang percaya kita harus berjalan menuruti apa kata FirmanNya. Secara alami, tindakan tersebut dianggap sebagai tindakan yang konyol, jangan disalah artikan, kalau demikian kita tidak perlu lagi memiliki pekerjaan, mengantisipasi segala hal. Iman kristen tidak demikian.

Allah mengajarkan agar kita pun mengantisipasi hidup ini, namun Allah menghendaki agar hidup kita bukan didasarkan pada apa yang kita lihat dan rasakan, tapi kepada Tuhan.

Bila suatu hari, Allah mengubah apa yang sudah direncanakan dan dipersiapkan oleh kita, ijinkan Allah untuk mengubahnya. Dengan demikian Allah akan bertanggung jawab atas kita.

Mengapa begitu banyak kekuatiran muncul dalam hati kita ? karena kita bertanggung jawab penuh atas hidup ini, dan melupakan Tuhan. Tuhan selalu memberikan dukungan kepada kita. Tuhan tidak akan melupakan bahkan meninggalkan kita, asal kita tahu bahwa Tuhan ada dipihak kita dan kita sedang ada direncananya Tuhan.

Keperpihakan Tuhan kepada umatNya adalah salah satu dari dari sekian banyak janji. FirmanNya berjanji: bila Allah dipihak kita, siapakah lawan kita - siapakah lawan kita, bila Allah ada dipihak kita.

Keperpihakan Allah, tidak secara membuat kita bebas dari hambatan, sebab ada kata "lawan" ini berarti akan ada hambatan atau tantangan meskipun Allah ada di pihak kita. Dalam hal inilah kita membutuhkan sebuah kenyakinan iman.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC