Luar Negeri

Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Roma 1:7

Saya dilahirkan dari lingkungan ABRI, orang tua saya pernah memimpin batalion. Pada saat saya masih kecil, saya sering diantar oleh supir dengan mengunakan mobil dinas, teringat oleh saya ketika melewati pos penjagaan maka dengan spontan penjaga pos tersebut langsung memberi hormat. Apakah dia menghormati saya ? jelas tidak. Apakah dia juga menghormati supir? jelas bukan, tapi mengapa penjaga tersebut memberi hormat ? karena ada status yang terbawa di mobil yang saya tumpangi dan dikemudikan oleh supir tersebut.

Siapa yang ada dengan kita saat ini? kemampuan, relasi, kekayaan atau hal lahiriah lainya, yang semuanya tidak menentu. Allah dalam Alkitab menjelaskan bahwa Dia adalah pribadi yang sama baik dahulu, sekarang hingga selamanya.

Keberadaan Allah dan sifat Allah, itulah yang harus kita percayai sebagai orang percaya yang kita sebut dengan iman. Keberadaan Allah dan sifat Allah itulah yang menjadi dasar kehidupan orang percaya. Keberadaan dan Sifat Allah yang tak pernah berubah menjadi arah bagi orang percaya. Itulah hidup dalam iman.

Kita berdoa, membaca firman dan bersekutu dengan sesama saudara seiman, tidak akan pernah sia-sia. Kita melakukan pertumbuhan iman karena kita tahu bahwa ada Allah yang hidup yang keberadaanNya selalu ada dan sifat-sifatnya kekal.

Renungan dan Penerapan


Dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi Engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Yoh 2: 10

Menyebut mujijat, kita pasti ingin mengalaminya, namun proses untuk mendapatkan mujijat tak sedikit dari kita menghindarinya. "hasilnya mau tapi kerjanya gak mau" itu mungkin ungkapan yang tepat bagi orang yang ingin mendapatkan mujijat tapi tidak ingin berusaha untuk meraihnya.

Untuk mendefiniskan mujijat, dapat diartikan sebagai perkara yang spektakuler di luar nalar dan kemampuan manusia. Namun pernahkah kita menyadari bahwa mujijat itu tidak dapat datang dengan sendirinya ?.

Alkitab menulis baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, banyak menceritakan tentang kejadian-kejadian diluar nalar dan kemampuan manusia, dan kalau dipelajari dengan teliti tidak ada tak satu pun terjadi dengan sendirinya, setidaknya ada tiga unsur pembentuk mujijat. Unsur pertama adalah Tuhan. Tuhan adalah unsur pertama untuk mendatangkan mujijat, sebab tidak ada pekerjaan diluar nalar dan kemampuan manusia yang dikerjakan tanpa melalui campur tangan dari Tuhan.

Unsur kedua adalah adalah manusia, sebagai obyek yang mengerjakan. Dan ketiga adalah adanya masalah. Bagaimana mungkin, bisa terjadi mujijat, kalau kita tidak memiliki masalah, dan memohon pertolongan kepada Tuhan untuk menolongnya.

Hari ini, mungkin kita sedang memiliki masalah dimana kita tidak ada lagi orang yang bisa membantu dan tidak ada cara lagi untuk menolong permasalahan kita, saatnya kita berharap kepada Tuhan, salah satunya dengan berdoa. Dan pada waktunya, Tuhan menolong kita, ingatlah bahwa tujuan Allah mendatangkan mujijat agar namaNya dipermuliakan.

Mujijat Tuhan bukan hanya untuk menolong permasalahan. Mujijat itu diciptakan Tuhan, agar namaNya diperdengarkan dan diberitakan bahwa ada Tuhan yang hidup, Yesus kristus namaNya.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC